Sabtu dan Minggu tanggal 26 dan 27 Oktober 2024 hampir di seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan Lokakarya 7 Program Guru Penggerak sekaligus Panen Hasil Belajar. Kegiatan tersebut menandakan bahwa kegiatan yang telah dilaksanakan selama 6 bulanan itu dinyatakan telah selesai. Sang Calon PGP tinggal menunggu pengumuman resmi untuk diumumkan lulus dari PHP dan kemudian sah menyandang predikat GP ( Guru Penggerak) Angkatan 10. Mudah mudahan setelah usainya PHP ini para peserta yang terdiri atas guru guru hebat ini tidak kebingungan menentukan arah navigasi pendidikan khususnya pendidikan di sekolah dimana ia bertugas. Beberapa tips ini bisa dijadikan referensi untuk memaksimalkan perannya nanti dalam dunia pendidikan.
Setelah dinyatakan lulus dari program pendidikan Guru Penggerak, terdapat berbagai langkah yang dapat diambil untuk memaksimalkan manfaat dari program tersebut dalam karier pendidikan. Sebagai lulusan, guru telah dibekali keterampilan kepemimpinan, inovasi, dan pengetahuan dalam pengembangan pembelajaran yang berpusat pada murid.
Pertama, Sang GP bisa memulai dengan menerapkan ilmu yang didapat dalam kelas, sehingga perubahan yang diharapkan pemerintah bisa diwujudkan secara langsung. Menggunakan pendekatan yang lebih inovatif dalam pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Kedua, seorang Guru Penggerak juga dapat berperan lebih besar dalam lingkup sekolah. Lulusan program ini bisa mulai terlibat dalam penyusunan kurikulum dan menjadi inisiator kegiatan-kegiatan pengembangan profesional bagi rekan guru lainnya. Keterampilan kepemimpinan yang diperoleh selama pelatihan memungkinkan lulusan menjadi agen perubahan di sekolah, mengajak para guru lain untuk berinovasi dan menerapkan praktik pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan siswa.
Ketiga dalam lingkup yang lebih luas lagi, Guru Penggerak dapat berkontribusi di komunitas pendidikan, seperti dengan bergabung dalam forum-forum guru, komunitas, atau asosiasi profesi. Dalam komunitas ini, lulusan bisa berbagi praktik baik, mengadakan diskusi, atau menjadi narasumber dalam kegiatan pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Keberadaan Guru Penggerak di komunitas dapat memberi pengaruh positif yang lebih luas dan menciptakan jejaring yang lebih kuat dengan sesama penggiat pendidikan. Hal ini juga memungkinkan Guru Penggerak belajar dari pengalaman orang lain dan terus berkembang secara profesional.
Keempat, di luar sekolah dan komunitas, Guru Penggerak juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah atau lembaga pendidikan lainnya. Banyak daerah yang membutuhkan guru yang mampu memimpin perubahan, sehingga lulusan bisa menawarkan ide-ide atau program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan daerah setempat. Dengan berkolaborasi, mereka bisa ikut terlibat dalam pengembangan kebijakan atau program yang relevan, sehingga perubahan yang dicita-citakan dapat terwujud secara sistemik dan berkelanjutan di tingkat yang lebih luas.
Terakhir, lulusan program Guru Penggerak diharapkan terus mengembangkan diri dan tidak berhenti belajar. Mereka bisa mengikuti pelatihan tambahan, kursus daring, atau seminar yang sesuai untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan. Dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat, Guru Penggerak dapat terus relevan dan adaptif terhadap perubahan zaman, sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, tetapi juga menginspirasi generasi berikutnya untuk mengikuti jejak mereka dalam menggerakkan perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar