Kamis, 15 Juli 2021

Mendung Duka

Kamis 15 Juli 2021 kami baru menyelesaikan google meet dengan tajuk Tahlil untuk almarhumah. Banyak hal yang kami jadikan ilmu. Bahwa teknologi tak selamanya tidak bermanfaat. Bahwa silaturrahmi harus tetap dijaga walaupun hanya melalui dunia maya. Bahwa bertemu muka mampu menyunggingkan senyum bahagia. Bahwa pada akhirnya maut tetap mengintai kita memisahkan kita dari semua yang kita cinta.
Malam harinya dilaksanakan virtual zoom dalam jumlah yang lebih gemuk. Kami mendoakan beliau yang berjuang melawan wabah. Sambutan awal dari ibu dan bapak kadis sungguh mengetuk nurani bahwa hidup sungguh berharga. Selama ada nikmati dengan berbuat baik pada agama dan sesama. Acara dilanjutkan dengan istighosah bersama. Suara pak kadis berubah menjadi dominan dan ketika kulihat kamera mata beliau berkaca kaca dan tak kuasa berkali kali mengusap air mata. Saya berkata apakah beliau menangis ? Meskipun saat itu kami dilanda gundah karena kondisi sang ketua yang tak kunjung mereda. Tapi kami berbaik sangka Tuhan mendengar segala doa. Kami berharap mukjizat itu ada.
Dan di akhir istighosah saat semua sudah bersiap untuk berpisah,berita itu tiba.
Sang Ketua telah tiada. Menghembuskan nafas terakhir di 20.10 dengan ucapan duka kami yang tiada terhingga.
Ya Allah Pak Haji.
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Kembali kami berduka

Situbondo 15 Juli 2021
20.10 WIB

Senin, 05 Juli 2021

REFLEKSI

Pagi Kawanku
Mulai Sabtu 3 Juli 2021 sampai dengan Selasa 20 Juli 2021 nanti Indonesia melalui Presiden Joko Widodo secara resmi menerapkan PPKM Darurat,khususnya di Area Pulau Jawa dan Bali. Artinya segala gerak dan pergerakan dipantau dan diawasi agar selalu mengikuti Protokol Kesehatan Pemerintah.Secara sederhana menerapkan 5M ( Memakai masker,Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi aktivitas,dan Menghindari kerumunan). Sungguh suatu pilihan yang sulit. Apalagi untuk seorang pemimpin sekelas presiden. Satu sisi ia ingin ekonomi tumbuh sisi lainnya kesehatan masyarakat amat utama. Akibatnya berbagai meme kritik dan hujatan tertuju tajam kepada beliau bapak presiden. Yang paling akhir memelesetkan PPKM menjadi Pak Presiden Kapan Mundur dan viral di dunia maya.
Sungguh betul sungguh tepat ungkapan Khalifah Umar bin Abdul Azis sesaat ketika beliau dilantik. Beliau menangis sambil berucap innalillahi wa inna ilaihi rojiun.Jabatan ini amanah Jabatan ini seperti binatang buas. Pemimpin melayani masyarakatnya bahkan sering diperlakukan seperti seorang pelayan. Pemimpin berupaya memberi rasa puas pada rakyat meskipun sebenarnya ia bukan barang pemuas. Segala yang diucapkan segala yang diperbuatnya selalu dilecehkan banyak orang. Padahal ia sendiri bukan manusia sempurna bukan manusia setengah dewa yang alpa dari rasa salah.Ia tetaplah manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Kendit,6 Juli 2021
Haidanto 

Selasa, 29 Juni 2021

PASRAH ( Jleb banget )

Malam ini, biarkan jarum jam berdetak mengiringi malam yang semakin gelap. Tak ada bulan di luar sana, apalagi bintang yang bertaburan.

Hanya ada lampu dari stop kontak yang menyala bila ditempel, temaram sekedar mewarnai kamar ini.

Akhirnya tak ada yang bisa kita lakukan selain berdoa, merebahkan badan, lalu pasrah. Bahkan tak bisa melawan jarum yang berdetak dengan pasti. Pun tak bisa melawan kantuk yang menduduki kelopak mata.

Pasrah, tak berarti diam. Tak berarti apa yang kita IMPIKAN masih berjarak beratus-ratus kilometer jauhnya. 

Sebab dalam gelap malam, dalam lelapnya tidur, jarum jam senantiasa berdetak dalam irama yang tetap.

Berdetak bergerak, seperti doa yang kita panjatkan sebelum tidur, atau ikhtiar yang kita lakukan sebelum malam menjelang, terus bergerak mendekatkan kita dengan IMPIAN yang sudah ditetapkan.

Jadi, bersabarlah. Pagi pasti akan datang, IMPIAN akan terwujud, dan hidup kita akan semakin terang.

Pasrahlah, menutup segala harapan. Membiarkan doa dan ikhtiar terus bergerak secara konsisten, seperti detak jarum jam yang terus berdetak memburu pagi. Demikian pula kepasrahan kita.

Bismillahi tawakkaltu alallah, laa haula wala quwwata illabillah.

Wallahu'alam
Ahmad Sofyan Hadi
Penulis Buku Reset Hati Instal Pikiran