Rabu, 28 September 2022

MENGENAL PENERBIT INDIE

Resume ke 17
Gelombang 27
Tanggal 28 September 2022
Tema : Mengenal Penerbit Indie
Moderator : Helwiyah
Narasumber : Mukminin, S. Pd, M. Pd

Pertemuan 17 malam ini dipandu oleh Moderator Ibu Helwiyah dan Narasumber Bapak Mukminin, S.Pd, M Pd. 
Ibu Helwiyah adalah alumnus Kelas Belajar Menulis angkatan 20 bersama Bapak Dail Makruf dan Ibu Raliyanti. Moderator membuka pertemuan dengan kata kata sarat makna " Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam fikiran jika tak diucapkan dan ditulis 
Bagi pembicara, pembicaraannya hanya akan menguap lewat suara bila tak dituliskan.Bagi penulis ,tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tak dipublikasikan.Bagi penulis media, tulisnnya akan tertimpa materi tulisan lain jika tak dibukukan. Maka,.ucapkan dan tuliskan yang ada dalam fikiran ".
Sungguh suatu motivasi bagus bagi kita semua terutama para penulis pemula. Tak lupa dalam kesempatan membuka pertemuan, Ibu Ewi juga menyampaikan pesan narasumber
" Guru yg hebat adalah Guru yang  berkarya dengan bukti menerbitkan buku. Dengan memberi contoh langsung anak didiknya, ada bukti buku guru yg terbit untuk mendorong anak berkarya dan ikut  menerbitkan bukunya.". 
Menurut Wikipedia, penerbit independen atau biasa disebut penerbit indie adalah cara alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang bisa dilakukan secara mandiri oleh penulis.
Pak Mukminin, S.Pd, M. Pd atau lebih khas dipanggil Cak Inin juga alumnus Kelas Belajar Menulis Gelombang 8. Alumnus Kelas BM Gelombang 8 sangat produktif karena melahirkan banyak penulis hebat, diantaranya ya.... Cak Inin sendiri. Yang unik dan patut diteladani dari beliau adalah beliau memulai kegiatan menulisnya ketika umur beliau sudah 56 tahun dan ternyata..... Bisa. Beliau mengikuti pelatihan 30 kali pertemuan bersama Narsum hebat PGRI maka lahirlah buku resume saya yg sekarang terjual laris manis "Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Pakar" dg kata Pengantar Dr. Ngainun Naim alhamdulillah 1 bulan yg lalu dilantik dan dikukuhkan mjd guru besar Prof. Ngainun Naim (Dosen UIN Syahid Ali Rahmatullah, Tulungagung).
Pada zaman melinial ini semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi bagi seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki berjuta kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu ditulis dan diterbitkan dalam sebuah buku  menjadi yang bermanfaat bagi orang lain/ pembaca.
Menulis itu memerlukan tekad kuat dan motivasi tinggi. Disamping itu dibutuhkan ketekunan berlatih dan kesabaran mengasah keterampilan menulis. " Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". ( Ali bin Abi Thalib) . "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". ( Imam Al-Ghazali) 
Tahapan menulis dan menerbitkan  yang tepat menurut narasumber adalah 
1. Prawriting
a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan memupuk kepekaan  terhadap alam sekitar ( Pay Attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan apa yang die
sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengab penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka harus dilakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan, dan sebagainya
4. Editting/ Swasunting
Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 
5. Publikasi  
Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah diyakini, maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Penerbit buku itu ada dua macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apakah bedanya?? 

1.  Jumlah Cetakan 

Penerbit Mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

Dalam Penerbit Mayor,  Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum diterbitkan m, njadi sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

Penerbit indie idak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

Penerbit Mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

Penerbit indie meskipun sering mengaku profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit Mayor pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

Penerbit indie :
Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

Kebanyakan Penerbit Mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

Dalam Penerbit indie :umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan dalam Penerbit Mayor itu gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

Sedangkan Penerbit indie berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan juga tidak sama.

Salah satu penerbit Independen ( penerbit Indie) yg banyak disuka dan ditawarkan narasumber adalah CV Kamlia Press Lamongan. 

Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN antara lain

1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dilengkapi dengan fotonya dan Sinopsis

2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf
Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA saya atau email gusmukminin@gmail.com Atau email: kamilapresslamongan24@yahoo.com.Ini fasilitasnya:
Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.

Karya yg mau cetak  Naskahnya diketik dalam bentuk word dengan urutanj udul, kata pengantar, daftar isi, naskah sesuai urutan isi, daftar pustaka jika ada, sinopsis, dan foto dan biodata penulis. Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).dan harga tersebut bisa ditanyakan langsung ke CV tersebut. 

Salam Literasi

Haidanto



Senin, 26 September 2022

LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

Resume ke 16
Gelombang 27
Tanggal 26 September 2022
Tema : Langkah Menyusun Buku secara Sistematis
Moderator : Sim Chung Wei, S. P
Narasumber : Yulias Roman Patandean, S. Pd
Malam ini kita memasuki pertemuan ke 16. Sudah separuh jalan kita melangkah. Semoga semangat kita tidak berkurang, malah semoga semakin berlipat. Pertemuan ke 16 dipandu oleh Bp. Sim Chung Wei, SP
biasa dipanggil Koko Sim,  saat ini mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara. Alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan Om Jay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). 
Bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 telah menerbitkan 2 buku antologi dan sedang dalam penyusunan buku solo. Seusai memandu para peserta berdoa menurut keyakinan masing masing, moderator membagi pertemuan malam ini menjadi 4 sesi
1. Pembukaan dan perkenalan
2. Pemaparan materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup
Narasumber didatangkan dari Pulau Sulawesi Tepatnya dari Tana Toraja, *Bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd.* . alumni program Belajar Menulis binaan @⁨Wijaya Kusumah⁩ tepatnya gelombang sembilan merupakan sosok luar biasa, seorang muda, berkarya dan berprestasi.Profil lengkap narasumber ada di https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html
Narasumber ini aktif sebagai narasumber di Pelatihan Belajar Menulis dan Workshop Media Pembelajaran. Buku-buku yang telah ditulis: Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021), Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD, 2021); Antologi Cerpen Nostalgia (Catatan Pena, 2021); CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten) Tips, Cara, Metode dan Strategi Menulis (YPTD, 2021);  Guru Penggerak (Nyalanesia, 2022)
Beberapa langkah sistematis yang disampaikan narasumber adalah 
1. Mendeley
Terdapat banyak cara yang efektif dalam mengedit dan menyusun naskah buku secara sistematis, salah satunya bisa menggunakan Mendeley. Tetapi pada akhirnya, keberhasilan akan menjadi tanggung jawab penulis ketika ia berusaha untuk mengembangkan gaya dan proses yang sesuai untuk dirinya, terutama bagi kita selaku penulis pemula.
2. Mulailah Menulis
Selain itu, kita bisa mencari referensi, bantuan penulisan, dengarkan saran, baca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil, tetapi hal terbaik yang dapat bapak/ibu lakukan adalah mulai menulis. Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan....terus menulis dan "buktikan apa yang terjadi",
3. Teruslah Mencoba
Akan ada banyak percobaan dan kekeliruan serta kejenuhan yang akan dialami, tetapi pada titik tertentu, kita hanya perlu menulis. Berhasilnya tulisan tidak akan pernah terjadi jika kita tidak mencobanya, termasuk mengedit naskahnya
4. Tulislah apa yang disuka
Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.
5. Carilah aplikasi paling gampang
Untuk menulis dan mengedit naskahnya tulisannya, narasumber hanya menggunakan fasilitas murah meriah dari Microsoft Word
6. Lakukan terus dan temukan gayamu
Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalua perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapa pun yang telah menulis, entah buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pastinya akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan
7. Belajar menggabungkan berbagai ide yang berserakan
Sebuah buku yang bagus tidak akan pernah membuahkan hasil jika kita tidak memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apa pun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku ayng berserakan sangat penting, karena itu akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada
8. Yakini bahwa ide bisa datang kapan dan di mana saja. 
Ide bagus bisa datang dari mana saja. Dari kalimat di buku lain hingga percakapan yang kita dengar. 
9. Lahirlah tumbuhlah sesuai jati diri
Setiap penulis memiliki proses yang berbeda, dan proses tersebut akan berkembang dan berkembang terus ketika kita terus menulis. Jika bapak/ibu adalah penulis pemula, pertimbangkanlah bahwa “saya harus bisa menerbitkan buku solo pertama saya” dengan cara dan gaya saya sendiri.
10. Lakukan refreshing jika boring
Mengedit naskah buku adalah salah satu sesi yang paling akan membosankan, memakan waktu, dan sering membuat frustrasi dalam proses penulisan. Meskipun sama sekali tidak dapat dihindari, mengapa tidak membuatnya lebih 
mudah. 
Sebagai penutup narasumber menyampaikan hal hal yang harus selalu diingat
1. Pengalaman berharga adalah *Kejenuhan*
2. Menulis lebih mudah dari pada memperbaiki/mengedit naskah buku
3. Semua kegiatan bisa menjadi sumber ide jika kita mentok ide menulis

Salam Literasi
Haidanto

Sabtu, 24 September 2022

KONSEP BUKU NON FIKSI

Resume ke 15
Gelombang 27
Tanggal 23 September 2022
Tema = Konsep Buku Non Fiksi
Narasumber = Musiin, M. Pd
Moderator = Arofiah Afifi

Pertemuan malam ini dipandu oleh Ibu Arofiah Afifi. Tema yang diusung adalah Konsep Buku Non Fiksi. Moderator seperti biasa forum akan di bagi menjadi  4 sesi yaitu :
1. Pembukaan dan perkenalan, 
2. Pemaparan Materi Inti
3. Tanya Jawab
4. Penutup.
Selanjutnya moderator memperkenal kan narasumber Ibu Musiin, M.Pd.  berasal dari Kota Tahu Takwa alias Kediri.  Sejak tahun 1998, Bu Iin -panggilan akrab Narasumber,  mengajar bahasa Inggris SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur.Kecintaannya terhadap profesi guru Bahasa Inggris mengantarkannya lolos sebagai peserta dalam Short Course di SEAMEO RELC Singapura .Beliau juga memiliki segudang Aktivitas dan prestasi. Sebagai seorang pegiat sosial, entrepreneurship,  pegiat literasi handal. Seorang ibu yang penuh ide, cerdas, berinovasi dan semangat berbagi.Ibu Iin adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang  mendapat tantangan menulis  Prof. Eko Indrajit,  dan berhasil menaklukkan tantangan menulis Prof Eko. Buku Narasumber telah berhasil menghias indah di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara Meningkatkan Daya Saing Generasi..
Hari ini narasumber akan mengupas tuntas apa dan bagaimana
 "Konsep Buku Nonfiksi"
serta mengapa kita harus menulis sebuah buku. Tema ini sangat penting untuk dikaji lebih mendalam mengingat banyak di antara peserta termasuk saya sendiri. yang berpartisipasi dalam program challange seperti tantangan menulis 2 bulan dari om Jay dan Kompasiana. Misalnya .
Ini sudah bisa menjadi modal kita membuat buku .
Narasumber mengakui bahwa ia adalah alumni kelas menulis. Di awal ikut kelas menulis beliau juga belum memiliki blog, Narasumber berangkat dari nol. Beliau tidak pernah bermimpi untuk bisa menulis buku, namun ternyata kelas menulis Om Jay menjadi pembuktian bahwa TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN. Kata Prof Rhenaldi Kasali, kalau kita berpikir secara Opportunity Based, kita akan  selalu yakin ada pintu di tengah tembok rintangan.  Menulislah setiap hari, maka keajaiban akan datang.
Narasumbee yakin para peserta pasti akan menjadi JUARA yang mampu mengalahkan ketakutan yang muncul dari diri sendiri. Ketakutan itu akan menghambat kita untuk berkarya.
Salah satu penyemangat diri untuk menulis. IS THERE A BOOK INSIDE YOU? Jawabannya 1000% PASTI
Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak? Kita telah melalui jutaan menit dengan berbagai pihak dan telah mengalami berjuta-juta kejadian. Sudahkan itu ditulis ?
Ataukah itu hanya akan dijadikan story di Whatsapp saja yang akan terhapusdalam 24 jam  ?
Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS..Alasan narasumber atau kita ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.
3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.
4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.
Yang dimaksud buku nonfiksi adalah sebuah bentuk buku yang berisi karangan atau tulisan yang sifatnya berupa informasi dan penulisnya memiliki tanggung jawab atas isi kebenaran isi buku tersebut yang diambil dari peristiwa, orang, tempat atau fakta informasi di dalam buku tersebut.Yang tergolong buku non fiksi diantaranya adalah 
1. Buku Pedoman
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
10. Biografi
11. Otobigrafi
12. Memoar
Pada umumnya buku non fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut
1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal       
2. Menggunakan bahasa yang denotatif.
3. Isi buku berkaitan dengan fakta
4. Tulisan bersifat ilmiah popular
5. Hasil penemuan atau yang sudah ada. 
Beberapa jenis pola penulisan buku non fiksi yaitu
1. Pola Hierarkis 
Artinya buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit 
Contoh: Buku Pelajaran
2. Pola Prosedural 
Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh: Buku Panduan
3. Pola Klaster 
Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

1. Pratulis

Hal hal yang tergolong dalam langkah pratulis antara lain
a. Menentukan tema
b. Menemukan ide
c. Merencanakan jenis tulisan
d. Mengumpulkan bahan tulisan
e. Bertukar pikiran
f. Menyusun daftar
g. Meriset
h. Membuat Mind Mapping
I.  Menyusun kerangka
    Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema yang biasanyandiangkat dalam buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.Untuk saat ini yang lagi viral,   misalnya pelaksanaan Kurikulum Merdeka, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
     Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, misalnya  (1). Pengalaman pribadi, (2). Pengalaman orang lain, (3). Berita di media massa, (4). Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram, (5). Imajinasi, (6). Mengamati lingkungan, (7). Perenungan, (8). Membaca buku, (9). Survey, dan (10) 
Wawancara. Untuk itu kita harus selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas.
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Membuat kerangka karangan diperlukan sebelum melanjutkan ke proses penulisan.Contoh kerangka karangan buku penulis adalah
BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia
A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
BAB 2 Media Sosial
A. Media Sosial
B. UU ITE
C. Kejahatan di Media Sosial
BAB 3 Literasi Digital
A. Pengertian
B. Elemen
C. Pengembangan
D. Kerangka Literasi Digital
E. Level Kompetensi Literasi Digital
F. Manfaat
G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi
H. Kewargaan Digital
BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
A. Keluarga
B. Sekolah
C. Masyarakat
BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia
B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia
C. Membangun Digital Mindset Warganet +62
Di samping kerangka karangan juga harus dibuat Anatomi Buku. Salah satu contohnya adalah
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian /Bab
8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

2. Menulis Draf

Yang dilakukan dalam tahapan ini adalah menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3. Merevisi Draf

Yang dilakukan dalam tahapan ini adalah
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

4. Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI). 

Beberapa hal yang perlu mendapatkan penyuntingan antara lain
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan fakta
5. Legalitas dan norma

Salam Literasi
Haidanto

Rabu, 21 September 2022

KAIDAH PANTUN

Reaume ke 14
Gelombang 27
Tanggal 21 September 2022
Tema = Kaidah Pantun
Narasumber = Miftahul Jadi, S. Pd
Moderator = Lely Suryani, S. Pd. SD

Ibu Moderator membuka pertemuan ( dengan tema baru) ini dengan sebuah pantun yang apik
Lahan gambut luas sangat
Dekat penghuni pengantin baru
Ayo sambut dengan semangat
Malam ini Materi Baru
Ibu Lely Suryani, alumnus Kelas Belajar Menulis Angkatan 17 ini kemudian memperkenalkan narasumber Bp. Miftahul Jadi, S. Pd yang ternyata sedaerah dengan ibu Moderator yaitu Jawa Tengah. Kedua beliau ini juga sama sama terdata sebagai Calon Guru Penggerak. 
Ketika sampai waktunya dipersilahkan, Pak Narasumber membuka materinya juga dengan Pantun yang sangat apik
Tepi kanal jembatan patah
Jatuh ke semak peganglah tali
Salam kenal saya Mas Miftah
Dari Demak berjuluk Kota Wali
Pertama kali terbayang ketika mendengar kata PANTUN adalah permainan kata yang indah dalam dua atau empat baris. Pantun termasuk dalam puisi lama yang menyebar merata di seluruh nusantara. Hampir di setiap daerah di Indonesia ada PANTUN dengan nama dan ciri cirinya masing masing. Masing masing memiliki keunikan tapi tidak melupakan atau melanggar PAKEM PANTUN. 
Ciri ciri dasar pantun yang kemudian sering disebut sebagai PAKEM pantun adalah 
1. Satu bait terdiri dari empat baris
2. Satu baris terdiri atas empat atau lima kata
3. Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata
4. Bersajak ABAB
5. Baris pertama dan baris kedua adalah sampiran
6. Baris ketiga dan baris keempat disebut dengan isi pantun. 
Dalam perkembangannya, pantun ini melakukan lompatan hebat. Mulanya pantun hanyalah puisi yang disampaikan secara lisan saja, tapi di akhir akhir ini telah berinovaai dalam tulisan tulisan yang bahkan khusus dibukukan. Pantun juga sudah dilombakan dalam ajang ajang bergengsi dengan nominal hadiah yang tak kalah mewah dengan kesenian yang lain. Bahkan peminat pantun melimpah ruah terbukti dalam pertemuanalam ini terjadi PERANG PANTUN. 
Pantun juga berkembang dalam segi tatanan. Sekarang ternyata juga ada pantun yang terdiri atas dua baris saja. Namanya Karmina atau Pantun Kilat. Ada juga bentuk lainnya bernama Gurindam. Masing masing baitnya terdiri atas dua baris. Antara bait yang satu dengan bait lainnya saling berhubungan. Bisanya sampai baris 12. Gurindam ini pertama kali diperkenalkan oleh Raja Ali Haji dengan Gurindam Dua Jelasnya. 
Membuat pantun memang kelihatannya gampang. Tapi sesungguhnya membutuhkan keterampilan dan kemampuan memahami kaidah kaidah penulisan pantun.  Kaidah penulisan pantun diantaranya adalah
1  Memahami kaidah atau ciri ciri pantun. 
Dengan menguasai kaidah satu ini maka pantun yang dibuat akan semakin bagus dan menarik. Indah dibaca dan memberi kesan mendalam bagi pembacanya. 
2. Menguasai pembendaharaan kata yang memiliki persamaan bunyi ( rima). Kemampuan menguasai kaidah 2 ini amat menunjang keterampilan bermain kata dan bunyi akhir pantun 
3. Menulis isi pantun
4. Menulis sampiran pantun
Penguasaan kaidah 3 dan kaidah 4 ini dilakukan agar ada semacam jalan untuk menuangkan kreativitas kita membuat pantun. 
Disamping 4 kaidah penulisan pantun di atas, ada juga yang perlu mendapatkan perhatian agar pantun kita baik dan benar. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pantun antara lain :
1. Hindari menggunakan nama orang dalam membuat pantun
2. Hindari pula penggunaan nama merk dagang
3. Hindari pula pengulangan kata di setiap baris pantun yang kita buat
Akhirnya saya tutup reaume ini dengan dua pantun menjawab tantangan narasumber
Kalau bunda menanak nasi
Sajikan hangat di atas meja
Apa tanda kasih sejati
Akan teringat sepanjang masa

Kota Banjar di pagi hari
Ibu memasak gorengan teri
Merdeka Belajar kurikulum saat ini
Mengakui anak siswa sebagai pribadi

Salam Literaai
Haidanto

Senin, 19 September 2022

PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN

Resume ke-13
Gelombang 27
Tanggal 19 September 2022
Tema = Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan
Narasumber =  Susanto, S. Pd
Moderator = Purbaniasita K. S, S. Pd
 
Pertemuan ke 13 malam ini dipandu oleh moderator cantik asal Malang. Nama moderator itu adalah Purbaniasita, S.Pd. Panggilan sayangnya adalah Sita atau Chita. Beliau adalah alumnus Kelas Belajar Menulis Angkatan 26. Materi yang dibahas malam ini adalah Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan. Seperti biasa pertemuan dibagi menjadi empat sesi yaitu Pembukaan, Paparan Materi, Tanya Jawab, dan Penutup. Materi ini menjadi amat penting untuk semua penulis terutama para penulis pemula yang akan menerbitkan tulisan ke publik. Tulisan publik itu berupa koran, media online, blog, WordPress, gurusiana, ataupun nanti dalam bentuk buku. 
Narasumber kita bernama Susanto, S. Pd. Panggilan sayang beliau adalah Pak D. Sehari-hari beliau adalah seorang Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan. Pak D Susanto adalah alumnus Kelas Belajar Angkatan 15.Beliau adalah seorang penulis yang sangat berpengalaman, seorang editorulung dan juga kreator konten yang mumpuni. Pak D Susanto lahir di Gombong Kebumen pada tanggal 29 Juni. Tahun ini genap usia saya yang ke-50. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala SDN 2 Selangit (2008-2012), SDN Purwodadi (2012-2013), dan SDN Rejosari (2013-2017). Tahun 1993 menjadi guru muda di SDN 1 Batu Kucing (Musi Rawas Utara) sampai dengan tahun 2006. Tahun 2006 mutasi ke SDN Padang Lalang. Pak D Susanto pernah belajar di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPGN Kebumen (1989), D2 PGSD UNS (1992), STKIP PGRI Lubuklinggau (2006), UT UPBJJ Palembang (2017).
Beliau dapat dihubungi melalui email susanto_eni@yahoo.com, sus.54nto@gmail.com, dan susanto963@guru.sd.belajar.id. 
Penulis pernah belajar di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPGN Kebumen (1989), D2 PGSD UNS (1992), STKIP PGRI Lubuklinggau (2006), UT UPBJJ Palembang (2017).

Penulis dapat dihubungi melalui email susanto_eni@yahoo.com, sus.54nto@gmail.com, dan susanto963@guru.sd.belajar.id

Proofreading  atau swasunting  dalam dunia editor, adalah kegiatan memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum di terbitkan. Pada pertemuan di malam ini kita tidak banyak berteori dengan istilah dan hal ikhwal tentang proofreading dan editing, tetapi langsung ke substansi agar bisa langsung diterapkan dalam tulisan.

Contoh tulisan yang dikutip Pak D Susanto dari Kompasiana:*
" Pada hari Minggu, 18-09-2022 suamiku bersama teman-temannya. Mengadakan memancing ikan mas. Biasanya hari libur digunakan untuk libur bersama."
Setelah dilempar ke peserta untuk dicari kesalahan yang terdapat dalam tulisan, ternyata respon para peserta luar biasa. Ada 10 respon yang disampaikan para peserta. Itu menandakan bahwa kemampuan Proofreading sebagian besar telah dimiliki setiap orang. 
Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.
Tugas seorang proofreader sesungguhnya adalah
1. Membetulkan ejaan atau tanda baca. 
2. Memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Sebab itulah seorang proofreader  harus dapat mengenali:
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.terutama jika Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. Kegiatan Proofreading ini harus dilakukan sesaat setelah kita menyelesaikan tulisan. Jika bermaksud mengikuti lomba menulis blog dan swmacamnya, kita harus rela bekerja lama di depan layar laptop atau komputer serta melakukan editing agar nanti dihasilkan suatu tulisan yang baik dan benar serta bisa maksud ke logika pembacanya. Pak D Susanto juga menyarankan untuk tidak terburu-buru mengirimkan artikel. Melihat kembali (review) tulisan adalah hal bijaksana yang harus dilakukan. Penggunaan bahasa baku dan tidak baku serta aturan teknis berkaitan engan ejaan perlu diperhatikan. Semua yang disebut di atas adalah bentuk nyata kegiatan proofreading. 
Memeriksa tulisan dilakuka setelah tulisan selesai *BUKAN* ketika tulisan masih jalan separuh atau baru dua paragraf, dan sebagainya.
Untuk melakukan proofrelading dengan benar ada langkah langkah yang harus diikuti agar dihasilkan tulisan yang baik. 
Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
Langkah Keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuannya
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya
Langkah Kelima
1. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata.Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
2. Jangan malas untuk selalu buka PUEBI Daring dan KBBI Daring untuk memeriksa kesalahan kalimat dan tanda baca 
3.Teruslah menulis *JANGAN TAKUT* dengan kesalahan ejaan dan sebagainya. 'Kan itu kegiatan akhir setelah menulis. Jadi, Jangan selesai nulis langsung klik publish, ya. Meskipun alasannya agar F1 atau agar jangan ketinggalan kirim tantangan. Lambat-lambat saja, yang penting tulisannya enak dibaca

Terima kasih ilmunya Pak De..... 

Salam Literaai
Haidanto



Sabtu, 17 September 2022

MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELOR

Resume ke-12
Gelombang 27
Tanggal 16 September 2022
Tema = Menulis semudah Ceplok Telor
Narasumber = Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH
Moderator = Widya Setianingsih
Alhamdulillah pada pertemuan ke 12 I 2 ini kembali dipandu oleh Ibu Widya Setianingsih atau Widya Arema. Wanita kuat dan penuh semangat membagikan ilmu dan motivasi kepada semua. Beliau mengawali pertemuan dengan membagikan kisah Kolonel Sanders yang memulai usaha kulineenya justru ketika usianya sudah 70 tahun. Setelah melalui 1000 penolakan maka pada usahanya yang ke 1010 kalinya akhirnya resep kulinernya akhirnya diterima oleh satu restoran dan berkembang pesat sampai dengan sekarang. Usaha itu dikenal dengan nama Kentucky Fried Chiken ( KFC). Sungguh suatu kisah heroik yang menumbuhkan asa bahwa sukses itu tidak mengenal usia dan bisa menyentuh siapa saja. Terima kasih Ibu. 
Narasumber kita malam ini adalah Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H seorang guru cantik dari Nusa Tenggara Timur. Beliau lahir di Surabaya 11 Maret 1969.Sehari hari beliau adalah guru mapel PPKN di SMPN 2 Niekamase, Desa Besmarak, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Beliau aktif di berbagai kegiatan literasi dan keilmuan. Beliau juga telah menghasilkan banyak buku buku solo yang memotivasi dan menginspirasi banyak orang terutama di dunia pendidikan, dunia yang digelutinya dalam tentang panjang. Beliau adalah seorang penggerak literasi dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Beliau dikenal sebagai penggerak pemberantasan buta aksara bagi kaum ibu dan anak. Semangat pantang menyerah Beliau tak menyurutkan segala hambatan dan rintangan yang menghadang. Founder menulis Agupena Beliau dirikan untuk mewadahi semangat literasi di sana. Walaupun kesibukan Beliau sebagai kepala sekolah SMP Negeri 3 Kupang Barat Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, tak mengurangi semangat juang Beliau untuk terus bergerak mencerdaskan anak negeri. 
Pertemuan sempat ditunda 30 menit karena kesibukan ibu narasumber. Penundaan tersebut Alhamdulillah tak mengurangi semangat kami untuk mengikuti materi. 
Bunda Lilis memulai materinya dengan menampilkan dia link yang membahas perjalanan karir dan kepenulisan beliau sampai dengan detik sekarang. Sungguh sebuah perjalanan yang kadang membuat kami termotivasi untuk menirunya secara utuh. Bisa ndak ya  ? Terkadang tanya terus menggantung karena saya merasa bahwa tidak mudah meniru hal yang telah dilakukan oleh narasumber. Kekhawatiran itu dimentahkan oleh statement bahwa Menulis itu adalah sudah Membuat Telor Ceplok. Wih..... saya tambah penisirin, segampang itukah menulis  ??? 
Bu Lilis mengurai materinya dengan amat sederhana, saya istilahkan membumi karena mungkin dan amat mungkin saya lakukan. Untuk menjadi seorang penulis, diperlukan keterampilan membaca dan keterampilan menyerap info dari bacaan. Membaca dan Menulis adalah dua keterampilan yang duduk sejajar dan saling mengisi. Dengan banyak membaca, tulisan yang kita buat akan makin berisi dan menarik. Dengan menulis, maka nalar kita semakin luas dan berkembang. Bu Lilis mengatakan bahwa Menulia itu adalah Berteriak dalam Diam. Hakikatnya kita bicara dan meneriakkan ide gagasan tapi diam karena dilakukan dengan bentuk tulisan. Agar tulisan tersebut menjadi berisi, bermakna, dan menarik mak dibutuhkan bacaan yang berkualitas untuk menopangnya. Bacaan ini berupa bacaan yang " tersurat " dalam bentuk buku / bacaan, ataupun bacaan yang " tersirat " dalam bentuk kejadian atau peristiwa yang dialami atau terjadi di sekitar kita. Kita harus pandai memilah dan mengambil manfaat dari dua macam bacaan di atas. 
Setelah amunisi kita diisi dengan bacaan berkualitas, maka selanjutnya kita harus mengasah keterampilan menulis yang kita punya. Kegiatan mengasah ini harus dilakukan secara istikomah. Tidak ada keterampilan yang instan dan abrakadabra. Kemampuan itu membutuhkan proses dan waktu yang panjang untuk membentuknya. Selama itu dibutuhkan kesabaran, ketalatenan, dan latihan menulis setiap hari agar menjadi kebiasaan baru. Di sanalah dibutuhkan kesiapan hati untuk melakukannya secara istikomah. Man Jadda Wa Jadda. Siapa Giat ia Dapat. Kegiatan menulis yang dilakukan secara rutin akan membantu kita terampil menuangkan ide gagasan dalam bentuk tulisan. Sama halnya dengan latihan berjalan dan berlari akan membantu otot otot tangan dan kaki kita dalam bergerak dan melakukan aktivitas. Pada awal mula kita berlatih, disarankan agar memilih satu bidang bahasan saja, fokuskan ke satu bidang yang kita suka / kita kuasai dan latihlah kemampuan menulis kita dengan maksimal. 
Memacu semangat,kita perlu belajar dari Kisah Sebatang pensil yang ditulis oleh Paulo Coelho

Falsafah pensil dalam kehidupan kita

1.  Pensil digerakkan oleh  tangan manusia

     Mulai menulis dengan doa dan menulislah dengan hati sehingga yang lahir adalah  ilmu dari hati dan akan  diterima oleh hati.

2. Pensil tumpul perlu diruncingkan

    Tajamkan fikiran ketika menemui kebuntuan, kesulitan , penderitaan dan kesusahan   dengan beristirahat dan membaca buku.

3. Penghapus ; gunakan ketika  kita salah menulis

    Gunakan kesempatan untuk bertaubat jika melakukan kesalahan. Jika salah dalam tulisan, perbaiki dan menjadi sempurna. Tulis, diamkan, simpan, istirahat, buka kembali esok hari untuk disempurnakan.

4. Bagian dalam pensil untuk menulis

   Gunakan hati untuk menulis, karena hati yang menggerakkan  tangan kita, dan tulisan dari hati akan menghasilkan karya yang luar biasa dan diterima di hati pembaca.

5. Tiap tulisan akan berdampak

   Tinggalkan jejak yang baik dalam tulisan kita dan memberi inspirasi bagi pembaca. Hal ini selain bermanfaat untuk pembaca, tentunya akan kembali kepada kita sebagai amal jariyah dari ilmu yang bermanfaat.

Akhirnya marilah kita berpikir positif tentang tulisan kita. Jangan pedulikan apa kata orang lain mengenai tulisan tersebut. Ada Quote Bermanfaat yang pantas selalu diingat
1. Saat orang ngomongin di belakang, itu artinya kita JAUH di depan mereka. 
2. Saat orang merendahkan, itu artinya kita jauh lebih TINGGI dari mereka. 
3. Saat orang itu iri dengan kita, itu artinya kita jauh lebih SUKSES dari mereka
4. Saat orang bicara buruk, itu artinya hidup kita jauh lebih INDAH dari mereka

Salam Literasi
Haidanro

Rabu, 14 September 2022

MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

Resume ke - 11
Gelombang 27
Tanggal 14 September 2022
Tema = Mengelola Majalah Sekolah
Narasumber = Widya Setianingsih, S. Ag
Moderator = Yandri Novita Sari

Pertemuan 11 ini dipandu oleh Yandri Novita Sari, seorang dara tanah Minang Provinsi Sumatera Barat. Beliau amat pandai merangkai kata menjadi puisi yang indah. Sementara narasumbernya adalah Arek Malang yaitu Ibu Widya Setianingsih, S. Ag yang sebetulnya juga piawai menyusun kata dan kalimat. Yang menjadi kelebihan Ibu Widya adalah ketangguhannya mengasuh Majalah Sekolah sampai berpuluh puluh tahun lamanya 
Mandiri Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.
Berdasarkan Waktu Terbitnya. majalah terbagi menjadi majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya. Sementara menurut pengkhususan isinya ,majalah dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya;.
Di sekolah diadakan majalah sekolah. Melalui majalah tersebut kreativitas anak didik akan tersalurkan dengan baik. Untuk menerbitkan majalah sekolah harus memperhatikan hal berikut ini
1. Menyatukan ide dan gagasan diantara teman-teman yang memiliki jiwa organisasi dan literasi. Jika sudah menemukannya maka kemudian dibentuk susunan redaksinya. 
2. Mengajukan Proposal.
Proposal yang dibuat meliputi latar belakang, tujuan, susunan redaksi, anggaran dana, dan sebagainya
3. Membuat Rancangan Majalah.
Rancangan ini meliputi nama majalah, isi berita, dan tentunya dari mana segi pendataannya. Q
4. Mencari rekanan pendukung penerbitan majalah yang berkaitan dengan percetakan dan sponsor

Susunan Redaksi Majalah Sekolah disarankan sebagai berikur
 1. PENASEHAT
a.  asal = Yayasan Sekolah/Komite Sekolah
b. Tugasnya adalah Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah
2. PENANGGUNG JAWAB 
( Kepala Sekolah) 
Tugasnya  adalah Bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggung jawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 
3. PIMPINAN REDAKSI ( Guru  ) Tugasnya adalah bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.
4. EDITOR
Tugasnya adalah Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan
5. REPORTER:
Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
6. FOTOGRAFER
Tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.
7. LAYOUT
Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan
8. BENDAHARA : 
Tugasnya adalah mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah. 

Seperti yang telah disampaikan di awal tulisan, pengadaan majalah sekolah memberikan banyak manfaat, diantaranya =
1. Menjadi sarana komunikasi sekolah dengan wali murid, dan siswa
2.Media komunikatif sekolah yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
3. Wadah kreativitas guru dan siswa dalam berkarya ( dalam hal ini menulis, menggambar  dll )
4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat 
5. Menjadi Kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi.

Dengan membaca manfaat adanya majalah sekolah, ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan menerbitkannya, yaitu
1.. Membuat Nama Majalah.
a. Unik,Menarik dan Mudah Diingat
B. Singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.

Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA.

KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration.        

 
 2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan seperti misalnya 

a. Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di halaman 2

b Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.

c.. Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.

d. Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik.

e. Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

f. Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll.

g. Kegiatan Siswa: Kegiatan outing class, ataupun in class. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll.

h. Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.

I. Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.

j. Info dan pengumuman: Info ujian, libur sekolah, dan sebagainya. 

3. Mengajukan ISSBN

Agar majalah kita memiliki hak paten, maka proses mengajukan ISSBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISSBN.

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yaitu siswa-siswi kita dan wali murid.

Sebab itulah amat disarankan 

a. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.dan tidak menggunakan bahasa yang terlalu formal dan kaku. 

b. Menggunakan bahasa keseharian dan pergaulan. 

c. Menyelipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan).  Misalnya hay gaess, hai sobat (sapaan  untuk para   pembaca) 

d. Menggunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5. Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.di lingkungan sekolah dan masyarakat. Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema.

6. Membuat Cover dan Layout yang Menarik. dengan fungsi

a.  untuk melindungi isi majalah. 

b. Mencerminkan tema dan isi majalah.

Hal yang perlu diperhatikan dalam Layout dan tata letak majalah. 

a. Dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD,SMP, SMA).

b. Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

c. Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel.

Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi.

7. Pembiayaan

Pembiayaan digunakan untuk (1) biaya mencetak majalah (2) membayar honorarium crew, atau (3). membeli hadiah kuis dan sebagainya. 

 Pembiayaan majalah sekolah ini kita dapatkan dari

a. Murni dari siswa: 

Dengan cara siswa membeli majalah sekolah, entah dengan cara dipaksa ataupun sukarela. 

b.  BOSDA 

Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA dengan kode rekening biaya cetak/penggandaan dan membayar honorarium.

c.  Sponsor.

Bisa dengan menggandeng  wali murid yang ingin beriklan tentang usahanya dengan memasang iklan tersebut di majalah.

8. Percetakan

Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik.Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll.Bisa juga dishare melalui aplikasi flipbook atau lainnya. 

9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue. Agar majalah selalu Up to date maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew.
Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.
 10. Pupuk Kekompakan Team. Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team

Salam Literasi

Haidanto




KIAT MENULIS CERITA FIKSI

Resume ke 10
Gelombang 27
Tanggal 12 September 2022
Tema = Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber = Sudomo, S.Pt
Moderator = Sigid Purwo Nugroho
Pertemuan ke 10 ini dipandu oleh Pak Sigid Purwo Nugroho dan menghadirkan narasumber hebat bernama Sudomo, S. PT. Acara dilakukan sesuai dengan pakem yang telah disepakati yaitu Pembukaan, Pemaparan Materi, Tanya Jawab dan Penutup. Tema yang diusung adalah Kiat Menulis Cerita Fiksi. Penyajinya seorang Sarjana Peternakan yang sehari hari menjadi Guru IPA, tapi juga jago menulis cerita fiksi. Tak ada benang merah yang menghubungkan ketiga poin itu, tapi menjadi nyata pada diri narasumber kita. . 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cerita Fiksi adalah cerita khayalan atau imajinasi penulis dan tidak berdasarkan kenyataan. Cerita Fiksi ini menjadi tambahan pembahasan karena menurut beberapa pendapat menulis cerita fiksi itu ada beberapa manfaat yang bisa didapat. (1l saat ini sedang dikembangkan pembelajaran literasi yang mengharapkan setelah pembelajaran nanti para siswa memperoleh keterampilan memahami suatu bacaan atau literasi. (2) menulis cerita fiksi ternyata juga mampu menyembuhkan atau menyembunyikan luka. Hal ini disebabkan karena cerita fiksi itu tidak terhalang oleh dimensi waktu dan tempat. Yang termasuk cerita fiksi antara lain Fiksi mini, Flash Action, Pentigraf, Cerpen dan Novel. Banyak bentuk yang bisa dipilih salah satu.
Cerita Fiksi adalah salah satu bentuk karya tulis yang terbentuk dari beberapa bagian, diantaranya adalah (1) tema (2) premis (3) penokohan (4) latar atau setting) 5) sudut pandang, dan (6) alur cerita atau plot. Banyaknya bagian yang harus diperhitungkan cerita fiksi membuat kegiatan ini tidak bisa dikerjakan secara sampingan. 6 hal di atas harus diperhitungkan demikian matang sehingga karya cerita fiksi yang kita hasilkan menjadi cukup bagus dan menarik. 
Menulis Cerita Fiksi hendaknya dilakukan dengan upaya sebagai berikut 
1. Menanamkan niat dan komitmen yang kuat di dalam hati untuk menulis cerita fikai
2. Mengembangkan wawasan dengan banyak membaca karya fikai pengarang lain, apalagi karya para penulis hebat. Dengan banyak membaca ide dan gagasan kita menjadi lebih lebar dan lluas. Ide bercerita, gaya penulisan dan teknik bercerita akan menjadi semakin beragam. 
3. Mencari dan mengembangkan ide cerita dan genre cerita yang bisa dijangkau, disukai dan dikuasai Dengan memilih sesuatu yang kita kuasai dan disukai, diharapkan mampu melahirkan karya sastra yang hebat
4. Membuat outline atau kerangka karangan agar karya yang kita tulis tidak melebar ke mana mana. 
Yang sering diabaikan oleh sebagian besar penulis karya fiksi adalah bahasan tentang premis. Premis adlaah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Unsur unsur premis tersebut diantaranya adalah karakter, tujuan, tokoh, rintangan atau halangan, dan resolusi. Untuk membuat premis yang baik kita harus menuliskan unsur unsur pembentuknya sebelum kemudian merangkainya menjadi satu kalimat yang utuh. 
Kiat menulis cerita fiksi oleh narasumber diadopsi dari aku merdeka yang dilakukan dalam Program Pendidikan Guru Penggerak. Penjelasannya sebagai berikut
(1) (M) emulai dari Diri Sendiri
Pada alur ini kita menuliskan segala kejadian, keseruan, dan hal hal terkecil sekalipun yang kita alami atauenimpa kita selama kita menulis karya fiksi. 
(2) (E) laborasi Konsep
Alur ini penulis harus berusaha untuk membawa pembaca ke dalam cerita yang kita tulis, minimal emosinya. 
(3) (R) uang Kolaborasi
Alur ini menghendaki penulis mengajak para pembaca berkolaborasi menebak atau menentukan arah cerita selanjutnya dari situasi yang sengaja dibangun sedemikian rupa oleh penulis. 
(4) (D) emokrasi Konteksrual
Pada alur ini kita belajar membuat premis dari cerita yang kita buat. Intinya premis yang kita buat di resume nanti merupakan inti dari cerita fiksi yang akan kita tulis. 
(5) (E) laborasi Pemahaman
Pada bagian ini kita sebagai penulis bisa mempertanyakan lagi tentang materi tulisan kita. 
(6) (K) oneksi Antar Materi
Pada alur ini , kita diminta untuk  menuliskan kesimpulan keterkaitan antar materi ke dalam resume
(7) (A) ksi Nyata
Pada alur ini kita diminta menuliskan hasil belajar atau pelatihan dengan bentuk penulisan resume yang dielaborasikan dengan pengalaman pribadi.

Salam Literasi
Haidanto

Jumat, 09 September 2022

Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku

Resume ke 9
Gelombang 27
Jumat, 9 September 2022
Tema = Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku
Narasumber = Dail Ma'ruf, M. Pd
Moderator = Muliadi
Pertemuan malam ini adalah pertemuan kesembilan dalam Kelas BM Gelombang 27. Menjadi istimewa karena terjadi perubahan format dalam waktu yang tidak terlalu lama. Herannya perubahan tersebut mampu menjadikan pertemuan ini menjadi lebih bagus karena faktor moderator dan narasumbernya. Tentunya juga kerja kompak Tim Solid Omjay. Salute masse. 
Moderator malam ini adalah bapak Muliadi salah seorang alumnus BM angkatan 20. Tidak banyak info yang kami dapatkan tentang beliau. Lain soal dengan Narasumber kali ini yang cukup dikenal yaitu Ustadz Dail Ma'ruf, M. Pd. CV beliau sungguh hebat baik tentang karir dan riwayat kepenulisannya sungguh tak terbantahkan. Ruarrr biasa. Pak Dail Ma'ruf adalah pria baik kelahiran Serang 45 tahun 4 bulan kurang 3 hari yang lalu. Tepatnya beliau dilahirkan 13 Mei 1977. Saat ini beliau adalah Guru KPM Serang dan Ketua Yasalam Serang. Melahirkan banyak buku sebagai penulis dan kurator. Semoga keberkahan beliau menular kepada kami semua. 
Tema yang diangkat narasumber malam ini adalah Motivasi Menulia dan Menerbitkan Buku. Pak Dail menyampaikan 16 kiat menjaga motivasi menulis agar terus awet dan tahan lama seperti baterai ABC. 
Diantaranya adalah
1. Cari Tahu Tujuan Menulis
Menulis tentu bertujuan dan tujuan tersebut harus menjadi pegangan para penulis. Apakah yang ingin dicapai penulis dengan membuat tulisan ? Apakah menginformasikan, memberi pendidikan, araukah untuk menghibur para pembaca? 
2. Ingatlah terus tujuan awal menulis
Berkait dengan nomor satu tentu pada awal menulis kita berkeinginan agar ide pikiran tidak mampet. Ada tempat menyalurkannya melalui tulisan. Dengan menulis, ilmu dan ide kita akan menyebar sampai ke banyak orang. Dengan menyebar ide dan gagasan, juga menjadi penanda bahwa kita ini terus hidup dan menghidupkan dunia. Tulisan akan membuat ide kita abadi dalam waktu tak terbatas. 
3. Cari Tahu Manfaat Menulis dan Membaca. 
Menulis dan membaca adalah dua hal yang berkait erat. Membaca adalah keterampilan berbahasa pasif sementara keterampilan aktifnya adalah menulis. Membaca menjadi bahan referensi tulisan kita dan tulisan menjadi saluran aktif yang menjadi ide gagasan kita mengalir deras ke segala penjuru dunia. Dengan banyak membaca maka tulisan kita menjadi lebih menarik dan berbobot. 
4. Atur Manajemen Waktu untuk Menulis
Waktu menulis memang harus diatur sesuai dengan saat mood itu muncul di hati kita. Setiap orang memiliki waktu dan kebiasaan menulis yang berbeda. Ada yang suka menulia di malam sunyi tapi ada juga yang membutuhkan suasana ramai untuk memunculkan ide dan gagasan menulis. Karena ini berhubungan dengan kebiasaan, maka kita yang berhak mengatur waktu menulis  yang kita suka. 
5. Cobalah Membaca Karya Tulis Lain
Membaca memang tak perlu batas. Membaca akan membuat wawasan kita luas. Membaca akan membuat mata kita lebih peka daripada biasanya. Membacalah semua agar mata kita tidak hanya mengenal merah muda dan biru tua. Kayak lagu balonku saja
6. Carilah Suasana Berbeda untuk Menulis
Suasana akan mendukung mood kita dalam menulis. Dengan mencari suasana beragam dalam menulis, mood akan tumbuh di mana saja kita ada. Jika dalam suasana apapun kita bisa, tentu ini akan menjadi kekayaan intelektual kita yang tiada tara. 
7. Gabunglah Komunitas Penulis
Katakan ini menjadi pendorong kita menulis. Ada pepatah kalau kita ingin harum kumpullah dengan orang yang minyak wanginya harum. Seharum apapun wangi parfummu tapi jika kamu ada di kandang kambing maka kamu juga akan bau kambing. Begitu gambarannya
8. Carilah Wadah Menulis
Menulis butuh pembiasaan dan pembiasaan membutuhkan waktu. Selama kita melatih keterampilab menulis kita membutuhkan tempat yang cocok untuk memupuknya agar cepat tumbuh. Tempat yang cocok melatih menulis ya.. .. Kelas BM, atau The Power of Writing misalnya. 
9. Perbanyak Bahan Bahan Tulisan
Giat ini bisa kita dapatkan dari mana saja kapan saja dan di mana saja. Bahan Tulisan tidak hanya dari bacaan, tapi juga bisa berupa pengalaman atau kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar yang mungkin bermanfaat jika kita jadikan tulisan. Pandailah memilih dan memilahnya. 
10. Cobalah Menantang Diri Sendiri
Misalnya terbiasa menulis puisi, kita pacu andrenalin dengan menulis karya ilmiah. Atau dibalik terbiasa menulis cerpen, kita coba tantangan baru menulia puisi. Alhasil karya kita akan beragam dan motivasi menulis tetap terjaga. 
11. Jangan Terlalu Mengharap Pujian
Pujian itu sesungguhnya racun. Pujian itu hanyalah bonus. Berpikirlah positif menulis karya dengan hati tulus ingin berbagi dan memberi informasi saja. 
12. Jangan Terburu buru Menulis
Menulis yang baik tentu tidak sekali jadi. Melewati berbagai tantangan dan cela yang selalu harus dikoreksi dan ditelaah. Maka jangan cepat berpuas diri, jangan alergi dikoreksi dan menulislah tanpa diburu waktu. 
13. Berpikir Positif tentang Tulisan
Tidak penting tulisan kita jelek atau berantakan. Tidak penting tulisan kita tidak dibaca orang. Berpikirlah bahwa tulisan kita pasti bermanfaat 
14. Jangan Memaksakan Diri
Menulis lah dengan topik yang kita kuasai dan bisa kita jangkau. Jangan memaksakan menulia topik di luar kemampuan kita. Topik tulisan yang kita paksakan akan terasa hambar dan tidak menarik. 
15. Jangan Bandingkan diri dengan Orang Lain. 
Bahasa sekarang ojo dibandingke. Setiap penulis memiliki kekhasan masing masing. Punya kekuatan masing masing yang tak mungkin dimiliki orang lain. 
16. Perhatikan Kesehatan
Kegiatan menulis hendaknya mem pertimbangkan kesehatan pula. Jangan menulia sampai kita lupa kesehatan dan kebugaran sendiri. 

Salam
Haidanto

Rabu, 07 September 2022

Komitmen Menulis di Blog

Resume ke 8
Gelombang 27
Rabu, 7 September 2022
Tema = Komitmen Menulis di Blog
Narasumber = Drs. Dedi Dwitagama, M. Si
Moderator = Sim Chung Wei, S. P

Pertemuan malam ini tampil beda dari biasanya. Otomatis dengan demikian,otak saya harus segera saya sesuaikan dengan bentuk pertemuan yang diatur oleh Moderator dan Narasumber. Jika 7 pertemuan sebelumnya berlangsung sesuai pakem maka malam ini menguras tenaga dan pikiran untuk menuangkannya dalam tulisan per tulisan. Moderator dan Narasumber yang luar biasa.
Moderator pertemuan malam ini adalah Bapak Sim Chun Wei,S.P . Panggilan sayang beliau adalah Koko SIm. Moderator ini tidak ada kaitan keluarga dengan Pebulutangkis hebat dari negeri JIran Malayasia yaitu Lin Chung Wei. Beliau adalah alumnus Kelas BM angkatan 26 yang berlangsung dari bulan Mei sampai dengan Juli 2022.Sehari-hari beloai mengajar di SPK Saint Peter School Jakarta Utara.Beliau telah melahirkan beberapa buku antologi dan sedang dalam rintisan untuk membuat buku solo.
Narasumber kita bernama Dr.Dedi Dwitagama,M,Si, sosok luar biasa yang menjadi inspirasi kita semua menjadi seorang blogger. Beliau aktif sebagai narasumber,,trainer, dan motivator di bidang pendidikanmpencegahan narkoba,Kepemimpinan,Keterampilan Berbicara,dan Teknik Informasi dan Komunikasi. Amat padat kegiatan beliau sampai sampai waktu 24 jam terasa tidak pernaj cukup. Beliau bisa diintip di berbagai media sosial,di antaranya di blogger,wordpress, instagram,bahkan sampai youtube. Dengan demikian symber ilmu yang berasal dari diri Pak Dedi bisa dipelajari di mana saja dan oleh siapa saja,
Malam ini narasumber mengangkat tema BAGAIMANA MENJAGA KOMITMEN MENGELOLA BLOG. Beliau memilih metode diskusi,tanya jawab dan menjaganya dengan slur komunikasi dua arah antara beliau dengan para peserta.Sesekali beliau menyisipkan proer point,komentar dan voice note yang melantunkan suara beliau yang lembut seperti kapas sutra. Mirip dengan penyiar legendaris dan dubber ternama Indonesia Maria Oentu ( versi cowok ). Merepotkan tapi juga mengasyikkan. Apa maksudnya ini ? Repot tapi bisa juga asyik ????

Blog merupakan kependekan dari “Weblog” yang berarti salah satu jenis website atau jurnal online yang memuat tampilan informasi dari berbagai sumber serta memuat konten seperti artikel, teks, foto, video, dan link (tautan). Tulisan tulisan dalam blog umumnya dibuat dengan urutan terbalik,beruoa tulisan terbaru, tulisan yang lebih lama atau tulisan yang sudah terlalu lama. Situs web seperti blog ini dapay siakses oleh semua pengguna internet.

Dengan menulis di Blog, ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh diantaranya (1) meningkatkan brand awareness dari produk situs (2) media publikaksi yang amat efektif dan tidak membutuhkan biaya apapun. dan (3) menampilakan informasi dan update beritu terbaru dengan menjangkau daerah yang cukup luas. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Komitmen adalah tindakan untuk melakukan sesuatu, artinya komitmen itu bentuk dedikaai atau kewajiban yang mengikat pada orang lain, hal-hal tertentu dan tindakan tertentu. Komitmen ini sendiri harus dilakukan dengan ikhlas, suka rela dan tidak ada unsur paksaan. Dalam kenyataannya, komitmen ternyata lebih mudah diucapkan daripada dilaksanakan. 

Menulis merupakan keterampilan berbahasa tingkat tinggi yang membutuhkan komitmen dan kreatifitas. Musuh utama kita dalam menulia adalah diri kita sendiri. Seringkali kita merasa malas untuk menulis entah karena stress atau merasa kekeringan ide. Rasa malas itu bisa dilawan dengan kuatnya komitmen menulia dalam diri kita masing-masing. 

Melalui perbincangan menarik antara narasumber dan peserta dengan difasilitasi moderator disimpulkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga komitmen kita untuk menulis di blog, di antaranya 

1. Menulislah dengan hati. Jika tulisan kita dilakukan dengan hati yang tulus maka amat dimungkinkan amanat tulisan tersebut akan sampai ke hati para pembacanya. 

2. Jangan pernah pusing karena memikirkan berapa banyak orang yang akan membaca tulisan kita nanti. 

3. Topik yang kita tulis upayakan topik yang update ( sesuai dengan keadaan yang dialami saat itu) 

4. Sering seringlah mengunjungi dan membaca blog orang lain., apalagi para penulis ternama. Dengan banyak membaca maka referensi kita nambah, wawasan kita akan nambah, dan pada akhirnya keterampilan kita juga akan bertambah. Di samping sebagai tambahan referensi mengunjungi blog orang lain juga bisa digunakan sebagai ruang evaluasi terhadap karya tulis ini. Apakah yang salah dengan tulisan saya  ? Mengapa tulisan ini bagus betul apa triknya? 

5. Menulislah dengan enjoy. Kita bisa menulis di mana saja dan kapan saja. Bahan tulisan bisa kita peroleb dari apa saja dan dari mana saja sesuai dengan mood kita saat itu. Tulisan yang sudah selesai ditulis, hendaknya dibaca lagi di revisi dan disempurnakan

Demikian yang bisa saya rangkum dalam pembelajaran Kelas BM tadi malam

Terima kasih dan Salam Sehat

Haidanto


Senin, 05 September 2022

MENGATASI WRITER'S BLOCK ( WB )

Resume ke 7

Gelombang 27

Hari / Tanggal   =    Senin,5 September 2022

Tema   =  Mengatasi Writer's Block

Narasumber   = Ditta Widya Utami,S.Pd,Gr

Moderator  =  Rallyanti



Pertemuan malam ini diawali dengan perkenalan moderator yaitu Ibu Rallyanti, Alumnus Kelas Belajar Menulis Gelombang 20 bersama Ibu Ewi dan Pak Dail. Beliau juga tak lupa memberikan support kepada para peserta untuk selalu menjaga komitmen selalu belajar dalam Kelas Belajar Menulis ini sampai akhir pertemuan nanti.Beliau juga menyampaikan tentang manfaat uyang akan diperoleh dengan mengikuti Kelas BM ini.Beliau menyampaikan untuk selalu menguatkan tekad untuk menulis,saling menguatkan satu dengan lainnya untuk terus tetap istikomah dalam menghasilkan tulisan.

Perkenalan kedua adalah narasumber kita malam ini yaitu Ibu Ditta Widya Utami,S.Pd.Gr, seorang guru IPA dari Subang Jawa Barat.Beliau bertugas do SMPN 1 Cipeundeuy Subang Jawa Barat. Lahir di Subang 23 Mei 1990. Telah menikah dan baru memiliki seorang anak bernama Muhammad Fatih Musyfiq. Beliau cukup aktif di organisasi MGMP dan aktif pula di bisang literasi. Untuk lebih komplitnya, silakan intip dulu profil bu Ditta di https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Wikipedia mengartikan writer's block ( WB ) sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Keadaan yang kita alami saat kita merasa blank dan tidak bisa apa apa ketika mulai atau ketika proses menulis. Kita merasa tiba-tiba seolah semua ide lenyap,merasa tangan menjadi kaku hingga tak mampu menuliskan sepatah kata pun,atau merasa betapa lambatnya pikiran kita dalam menemukan ide ide baru untuk menulis.Keadaan yang ditandai dengan sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).Keadaan ini bisa menimpa penulis pemula maupun penulis yang sudah profesional.Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.Artinya, orang yang sudah memiliki komitmen tinggi dalam menulis pun, masih bisa terserang WB.Begitu pula dengan penulis ahli, apa pun bidang tulisannya. Masih bisa terserang WB.WB bisa menyerang di awal, tengah, maupun akhir tulisan. Jahat sekali bukan ?

Writer's Block ( WB ) ini sesungguhnya dapat menjangkiti siapa saja dan di mana pun ia berada. Lama waktunya juga tidak tentu dan tidak sama bisa sehari,dua hari,satu minggu,satu bulan,bahkan berbulan-bulan. Semua tergantung pada kecepatan kita menyadari bahwa kita sedang terjangkit Writer's Block. Jika kita terjangkit Wb segeralah sadar dan segeralah pula bangkit dan ambil tindakan. 

Salah satu tindakan yang bosa dilakukan adalah mengenali penyebabnya. Berapa penyebab WB adalah

1. Mencoba metode/topik baru dalam menulis

misalnya kita terbiasa menulis karya ilmiah lalu tiba tiba mencoba menulis puisi.Keadaan ini akan menjebak kita jaruh ke lubang WB katena topik yang baru atau juga katena metode penulisannya juga baru. Cara mengatasinya adalah dengan banyak berlatih dengan menggunakan berbagai macam teknik penulisan. atau dengan banyak membaca referensi atau buku buku yang menunjang kepenulisan kita.

2. Stress

Dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

Anggaplah stres itu karena kita jenuh setelah menghadapi pekerjaan yang itu itu saja sepanjang minggu. Akal,hati dan pikiran kita tidak bisa diajak kompromi untuk menulis. Di saat seperti ini, dibutuhkan healing, jalan-jalan, atau melakukan hobi lainnya.Pendeknya kita rehat dulu dari kegiatan tulis menulis agar akal dan pikiran serta wawasan kita menjadi kembali segar. Refresing setiap orang tentu berbeda beda. Ada yang dengan jalan jalan, olahraga, nonton, atau bahkan membaca jenis bacaan lain yang bertolak belakang dengan topik yang sedang kita tulis.

Lepas dari segala anggapan,tapi ternyata stres pun bisa kita atasi dengan cara yang tak biasa yaitu dengan cara MENULIS pula.Kita mengenalnya dalam dalam dunia tulis menulis yang disebut dengan MENULIS EKSPRESIF. Orang-orang dengan kasus tertentu akan diminta untuk menulis ekspresif. Menuliskan pengalaman traumatisnya, serta 'perasaan' pada saat atau setelah mengalami hal tersebut. Berbagai penelitian menunjukkan orang yang menulis ekspresif akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

3. Terlalu Perfectsionis

Perfeksionis adalah orang yang selalu berusaha tampil sempurna dengan menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan atau orang lain, yang sering kali disertai dengan kritik berlebihan terhadap diri sendiri juga orang lain.

Gambaran gampangnya adalah ketika menulis masih ada pikiran begini. 

a.  Tulisanku bakal ada yang baca nggak, ya?"

b.  "Duh, takut dibilang jelek tulisannya sama orang lain."

c.   "Ini ejaannya udah bener nggak ya?"

Pemikiran sempurna seperti itu justru yang akan menghambat kita dalam menghasilkan karya.Sebelum menulis, pikiran kita lebih berat digandoli dengan kekhawatiran akan tidak dibaca orang atau akan menghadirkan banyak komentar miring yang menyakitkan. Sebetulnya ini tidak perlu ada di hati kita,karena para penulis hebat pun terkadang masih terus merevisi tulisannya. Kita juga sering menyaksikan banyak buku yang diterbitkan sampai ada yang Edisi 2, 3, 4 dengan keterangan revisi di bagian A, B, C, D. Wajar bukan karena mabusia itu tidak ada yang sempurna.Kesempurnaan hanyalah milik ALlah sang Maha Pencipta.

Pertemuan dilanjutkan dengan tanya jawab 

Pertanyaan pertama disampaikan oleh Pak Darmo asal Morotai Maluku Utara yang bertanya " apakah boleh menulis dalam satu waktu dengan banyak judul buku?  ". Jawaban Narasumber adalah adalah boleh boleh saja dengan syarat (1) sesuai dengan kapasitas yang dimiliki (2) sediakan outline karangan dengan baik dan (3) lebih baik jika ditentukan skala prioritas yang mana yang pantas didahulukan.

Pertanyaan kedua disampaika Pak Priyadi dari Depok Jawa Barat. Beliau curhat tentang kekeringan ide menulis karya ilmiah hanya mampu menyelesaikan 25 dari 600 halaman yang direncanakan,Beliau juga curhat tentang referensi bidang eksak yang melelahkan dan membosankan.Narasumber menjawab Biasanya dalam karya ilmiah ada "template khusus". Kembali lagi, outline (kerangka tulisan) menjadi kunci emas.Bisa dicoba membuat kerangka tulisan sesuai template karya. Gunakan grafik, tabel yang juga sering digunakan dalam karya ilmiah. Nambah space dan bisa lebih menarik tampilan karya ilmiah

Pertanyaan ketiga adalah dari Pak Achmad Fathuddin,Bekasi yaitu (1). Apa bila kita menulis di sebuah blog, bagaimana mana memunculkan ide supaya ide kita tidak kena wb baik pada saat di awal, tengah maupun di akhir? (2). Tadi juga di jelaskan wb bisa berbulan-bulan, bagaimana cara membangkitkan kembali,? Narasumber menyarankan untuk segera membuat kerangka tulisan beditu kita mendapatkan ide tulisan.

Pertanyaan keempat dari Lalu darwati ( Lombok NTB ) yang menanyakan  " Saya memiliki ide atau gagasan yg tersimpan di kepala. Kemudian saat ada teman diskusi atau bincang bincang tiba-tiba  hilang ide yang akan ditulis dan mood nulis hilang sama sekali. Apakah itu masuk WB. Apa yang yang harus dilakukan  ? Jawaban narasumber cerdik sekali yaitu Bunda, ini nih rahasia hebat dari para penulis hebat baik nasional maupun internasional, yaitu para penulis sering membawa catatan pribadi (semacam buku saku )Jadi, ketika ada ide, segera tulis. Di zaman modern seperti sekarang, lebih beragam lagi.Kita bisa menggunakan HP, lalu merekam suara bunda yang berbicara tentang ide menulis bunda.

Untuk pertanyaan kelima dan keenam,narasumber menyarankan untuk enjoy dalam menulis.Kita berusaha waktu dan cara yang paling enak dan enjoy dalam menulis. Berbagilah melalui menulis dan hal yang bisa kita bagi iitu banyak termasuk keseharian kegiatan yang kita lakukan dari pagi sampai petang.

Sebagai penutup,narasumber menyampaikan bahwa Kita adalah manusia biasa. Wajar bila masih salah. Wajar bila masih takut.Namun, meski demikian, dalam setiap kita ada keberanian yang sungguh apinya membara.Jaga semangat itu untuk tetap berkarya, salah satunya melalui tulisan-tulisan kita.Yakinlah, bahwa tulisan kita akan bermanfaat bagi orang lain. Minimal, untuk diri kita.Tetap semangat menulis. Mari menjadi pembelajar seumur hidup.

Terima kasih ibu Ditta. Closing Statement yang ibu berikan tetap saja seperti api dalam sekam yang sewaktu waktu bisa meletup kan semangat menulis di hati kami semua. 

Salam Haidanto

Jumat, 02 September 2022

Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku untuk berpreatasi

Resume ke 6
Gelombang 27
Tanggal 2 September 2022
Tema = Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku untuk berprestasi
Narasumber = Rita Wati, S. Kom
Moderator = Arofiah Afifi
Pertemuan malam ke 6 ini terasa sangat istimewa. Pertama karena moderatornya dan kedua karena narasumbernya. 
Moderator pertemuan adalah Arofiah Afifi, alumnus Kelas BM angkatan 24 bersama ibu Murmainnah. Nama moderator kita ini termasuk bulan pasaran sehingga amat mudah mencarinya di google ataupun media sosial lainnya. Herannya nama sebagua demikian ternyata panggilannya keren yaitu cukup dipanggil Ovy. Cukup singkat tapi familiar di telinga setiap manusia. Singkatnya panggilan nama beliau Manis dan Mendunia. 
Moderator juga pawai bermain kata dan diksi melalui pantun. Terarah dan tertata demikian indah. Saya sampai berpikir kok bisa ya membuat pantun dalam segala suasana dan mengenai segala. Padahal sulit lho menyusun pantun kalau tidak memiliki kecerdasan tinggi. Lihatlah kepiawaiannya.... 

Makan malam bersama gulai 
Harus rapi Jangan berantakan
 Mumpung acara belum dimulai 
Yang ingin ke WC saya persilahkan 

 Petik pepaya dengan galah 
Jatuh dua menjadi terpencar 
Izinkan saya membaca bismillah 
Moga acara menjadi lancar
Pertemuan akhirnya dimulai dengan susunan acara seperti biasa. 
1. Pembukaan
2. Penjabaran Materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup
Selamat datang Ibu Narasumber. Ibu Rita Wati, S. Kim. 
Terbawa suasana, ibu narasumber juga mengawali dengan 

Makan malam bersama gulai
Harus rapi Jangan berserakan
 Luarbiasa ibu moderator yang aduhai 
Mempersilahkan peserta dengan  dengan koleksi pantun yang tertatakan

Narasumber ini berdomisili di pulau Bali yang sering didatangi moderator di dalam mimpi. Profil lengkap beliau ada di 

https://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html?m=1

 Narasumber kita ternyata seorang Guru Informatika di SMP Negeri 2 Mendoyo Kab.Jembrana-Provinsi Bali dan juga   merupakan alumni Belajar Menulis  Gelombang 10.

Awalnya narasumber sama dengan Bpk/ibu guru lainnya berangkat sekolah mengajar di sambi tugas sebagai, Kepala Lab Komputer, Operator Dapodik, proktor ANBK dan lainnya yang berkaitan dengan computer. Namun keisengan mengikuti Kelas BM membawa perubahan besar. Ketagihan menulis membuahkan hasil berupa karya buku, hingga bisa duet bareng Prof.Richardus Eko Indrajit dan meraih juara blog dan Guru Inspiratif Terbaik Kemendikbudristek tahun 2021 dan terbaru menjadi salah satu guru dari 160 guru dari Indonesia, Malaysia, Philipina dan Thailand mengikuti AILCoB ICT Virtual Training yang diselenggarakan oleh Institute of APEC Collaborator Educational (IACE) yang bekerjasama antara Kemendikbud dan Kementrian Pendidikan Korea Selatan. Luar biasa. 
Narasumber mengawali bahasan dengan mengajukan pertanyaan tentang tujuan mengikuti Kelas Belajar Menulis. Jawaban yang didapat amat beragam. 
Harapan besar yang dituangkan para peserta seringkali terkendala beberapa hal yang sulit dipecahkan. Narasumber menyebutkan masalah tersebut dengan rinci dan itu amat betul kami rasakan
1. Susah ide
2. Miskin kosa kata
3. Sulit merangkai kata
4. Menunda-nunda
5. Bingung mau menulis apa
6. Tidak Percaya Diri
7. Bingung mau dimulai dari mana
8. Merasa tulisannya jelek tidak layak dibaca
Tembok 8 lapis di atas betul betul kami rasakan dan demikian sulit diatasi. Narasumber menyarankan membaca referensi berikut

http://www.ritapinang.my.id/2021/07/membongkar-rahasia-menulis.html

Narasumber menyatakan bahwa cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah *membaca dan menulis*
Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis adalah banyak-banyaklah membaca sehingga akan ditemukan banyak ide untuk menulis. Membaca itu tidak mesti harus membaca buku akan tetapi membaca kejadian,yang kemudian dituangkan kedalam tulisan. Dengan dwmikian kita sudah berlatih menjadi seorang penulis.Ketika sudah terbiasa menulis ,maka tulisan tersebut bisa diarahkan ke dalam bentuk cerpen ataupun novel.
Setelah memahami akar permasalahan, selanjutnya ibu narasumber menyampaikan Rahasia Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku. 
1. Menentukan tujuan/ motivasi menulis
2. Menuliskan apa saja yang ada di dalam pikiran
3. Menuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai.
4. Berlatih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi  menulis *pentigraf* (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.
5. Jangan bosan melakukannya setiap hari. 
6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat *peta konsep* atau *TOC* jika tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
7. Mulailah join menulis *Buku Antologi* (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri  menjadi seorang penulis).Jika sudah terbiasa menulis maka mulailah mengikuti perlombaan menulis apa itu puisi, cerpen essay, karya ilmiah, lomba blog dll
Agar tulisan yang kita menjadi lebih berkualitas, dan enak dibaca maka kita harus memperhatikan *kaidah-kaidah dasar penulisan.*
Kaidah-kaidah penulisan yang disampaikan narasumber diantaranya adalah
1. Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat. (bisa jadi karena buru-buru dalam menulis) 
2. Paragraf panjang-panjang. (usahakan paragraph tidak melebih dari 10 kalimat dalam 1 paragraf. Terlebih kalau di blog usahakan 
3. Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb).
4. Kata baku. (bisa install KBBI V) 
5. Penggunaan kata yang tidak efektif.
6. Penggunaan istilah asing yang sering keliru 
7. Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

Ibu Rita Wati, S. Kom mengakhiri bahasannya dengan ungkapan yang menjadi motivasinya sejak mengenal tulisan dari Ibu kita Kartini.
" Nothing is impposible in this world what we look upon today tomorrow may be accomplished fact "
Maaf jika tidak bisa saya translate. 

Salam Haidanto