Jumat, 28 April 2023

WITIR..... KAU TERNYATA.....

Dari berbagai literasi, saya belajar memahami tentang dirimu. Saya membaca referensi yang insyaallah cukup membuka identitasmu. Dari literasi lisan dengan bertanya atau diskusi dengan para guru atau ulama, saya mencoba mengenalmu lebih jauh. Dirimu ternyata menjadi idola dan diidolakan oleh sanjungan umat Nabi Muhammad SAW. 
Dalam ajaran agama yang saya anut, dikenal beberapa ibadah baik wajib maupun sunnah. Seperti yang lain, sudah tentu saya ingin menjadi hamba Allah yang sholih sehingga kita juga harus memperbanyak amalan kebaikan sebagai bekal di akhirat nanti. Salah satu amalan yang dapat Anda lakukan adalah sholat witir setiap malam. Sholat witir juga sangat dianjurkan untuk diamalkan karena keutamaan sholat witir yang cukup banyak dan bermanfaat bagi kehidupan.inilah alasan yang menjelaskan kenapa saya ingin mengenalmu lebih jauh. 
Sholat witir ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam selepas sholat isya hingga terbit fajar sebelum masuk waktu subuh.Sholat ini dapat diamalkan sebagai penutup dan penyempurna sholat malam yang kita kerjakan.Sekalipun kita sudah ada di luar Bulan Ramadhan. Sholat ini dianjurkan untuk menjadi penutup ibadah malam hari,seperti dijelaskan dalam hadis:

"Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa sholat witir." (HR Bukhari Muslim).

Pada bulan Ramadhan biasanya kita melaksanakan shalat witir setelah shalat tarawih,padahal terkadang di antara kita masih ada niat menyempurnakan ibadah sunnah dengan " Qiyamul Lail " berupa shalat Tahajjud. Maka untuk hala yang demikian, sebagian pendapat ulama mengatakan, jika memang melaksanakan witir terlebih dahulu (seperti yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan) maka tidak perlu baginya untuk mengulang kembali sholat witir.

Mengulang sholat witir dihukumi tidak sah. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Syekh Ibrahim al Baijuri.

"Disunahkan menjadikan sholat witir pada sebagai akhir salat malam, berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim: "Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa sholat witir” Apabila ia ingin melaksanakan sholat tahajud, maka sholat witirnya diakhirkan setelah tahajud. Namun, jika ia melakukan sholat witir lebih dulu kemudian baru melakukan sholat tahajud, maka dia tidak disunahkan mengulang sholat witir. Bahkan (Menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadis: "tidak ada pelaksanaan sholat witir dua kali pada satu malam." (Syekh Ibrahim al-Bejuri, Hasyoyah al-Baijuri, juz 1, hal. 132)

Membaca pendapat para alim ulama tentulah akan sampai pada satu kesimpulan yang sering dipopulerkan para pendakwah. Bahwa agama islam itu mudah dan memudahkan para pengikutnya, maka janganlah dipersulit

Rabu, 26 April 2023

KETUPAT

Umat Islam telah merampungkan hari raya atau Lebaran Idul Fitri. Namun demikian, nuansa dari lebaran masih demikian terasa. Apalagi sejumlah warga masih enggan kembali ke tempat kerja. Suasana kampung masih bernuansa lebaran, apalagi di sana sini masih beredar ketupat yang disajikan di tengah acara kumpul dengan keluarga.


Penggunaan istilah ketupat dalam lebaran ketupat tentu bukan tanpa filosofi yang mendasarinya, Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari istilah bahasa Jawa yaitu “ngaku lepat” (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). 

Prosesi ngaku lepat umumnya diimplementasikan dengan tradisi sungkeman, yaitu seorang anak bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orang tuanya. Dengan begitu, kita diajak untuk memahami arti pentingnya menghormati orang tua, tidak angkuh dan tidak sombong kepada mereka serta senantiasa mengharap ridha dan bimbinganya.Ini merupakan sebuah bukti cinta dan kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya begitupun orang tua kepada anaknya. Prosesi ngaku lepat pun tidak hanya berkutat pada tradisi sungkeman seorang anak kepada orang tua, lebih jauh lagi adalah memohon maaf kepada tetangga, kerabat dekat maupun jauh hingga masyarakat Muslim lainya.Dengan begitu umat Islam dituntun untuk mau mengakui kesalahan dan saling memaafkan dengan penuh keikhlasan yang disimbolkan dengan ketupat tersebut. Ketupat menjadi simbol “maaf” bagi masyarakat Jawa, yaitu ketika seseorang berkunjung ke rumah kerabatnya nantinya mereka akan disuguhkan ketupat dan diminta untuk memakannya, apabila ketupat tersebut dimakan secara otomatis pintu maaf telah dibuka dan segala salah dan khilaf antar keduanya terhapus.