Selasa, 26 Desember 2023
Doa Bersama
Selasa, 31 Oktober 2023
Self Harm
Pelaku self harm paling sering adalah remaja dan dewasa muda, dengan faktor seperti berikut:
- Sulit mengekspresikan emosi dan perasaan.
- Tidak tahu ingin meluapkan rasa trauma, sakit, dan tekanan secara psikologis.
- Tidak memiliki solusi terhadap rasa kesepian, diabaikan, dan kebingungan yang mereka miliki.
Menurut WHO, seseorang yang sering menyakiti diri sendiri memiliki tanda-tanda yang bisa dilihat, baik dari fisik maupun psikologis seperti berikut:
- Terdapat luka sayatan di anggota tubuh tertentu, biasanya pada lengan.
- Bersikap menutup diri di sekitar lingkungan sosial.
- Kehilangan motivasi dan percaya diri, menjadi pertanda bahwa orang tersebut sedang tidak baik-baik saja.
Minggu, 29 Oktober 2023
MENCIPTA BUDAYA POSITIF
Sabtu, 28 Oktober 2023
JIKA TUA NANTI
Sabtu, 19 Agustus 2023
GERAK JALAN UNIK
Jumat, 04 Agustus 2023
RINDU INI AKAN PECAH
Sabtu, 29 Juli 2023
Dawuh KH Maimoen Zubair ( Mbah Moen )
Senin, 10 Juli 2023
URIP IKU URUP
Sabtu, 08 Juli 2023
Berburu Haji Yang Mabrur
Jumat, 07 Juli 2023
Yang terbaik
Rabu, 21 Juni 2023
Yang Perlu Ditanyakan Orangtua Ketika Menerima Rapor Siswa
Selasa, 20 Juni 2023
Yang Mulai Melangka
Jumat, 02 Juni 2023
Tari Blentek
Senin, 29 Mei 2023
Knalpot Brong
Minggu, 21 Mei 2023
BISMILLAH,KAMI MULAI HARI INI
Gaung SD kami yang terekrut menjadi salah satu calon Sekolah Penggerak telah berlangsung satu tahun yang lalu.Alhamdulillah,disertai dengan berbagai perjuangan dan keberuntungan akhirnya sekolah kami terpilih menjadi calon sekolah penggerak angkatan ketiga.Situbondo menyisakan empat sekolah pada angkatan ini yaitu SD Negeri III Kendit,SD Negeri 2 Besuki,SD Negeri 1 Wonorejo dan SD Negeri 4 Jangkar.Saya tidak begitu mengikuti sekolah penggerak yang meliput sekolah menengah pertama,karena fokus utama adalah sekolah dasar.Saya bersyukur mendapat kesempatan emas ini disertai dengan doa dan harapan semoga teman teman guru juga memberikan dukungan moral dan semangat mewujudkan impian kami satu sekolah.
Pada 18 Mei 2023 kemarin beberapa kegiatan pemanasan telah mulai kami ikuti dengan seksama.Dan pada hari ini Senin 22 Mei 2023 kegiatan pendidikan dan pelatihan ( diklat ) secara daring yang berkenaan dengan sekolah penggerak itu resmi dimulai.Kami kepala sekolah berempat tadi telah membentuk grup WA dan alhamdulillah pula Kemendikbudristek juga memfasilitasi grup WA yang membuat kami empat sekolah dapat terhubung.Tujuan yang utama adalah agar sedala info,kegiatan dan pelaksanaan dapat dipantau dan diinfokan secara detail kepada para peserta.Saya juga berterima kasih kepada para peserta dari sekolah kami yaitu dua orang ibu guru dan satu orang pengawas mengikuti instruksi yang saya berikan dengan baik.Semoga kebersamanan dan kekompakan akan selalu mewarnai langkah kami berempat untuk satu bulan ke depan.Kebersamaan dan kekompakan itulah yang akan menjadi kekuatan maha dahsyat menyelesaiakan segala tugas dan kegiatan yang sebentar lagi akan kami arungi ini.
Maka dengan mengucap bismillahir rahmanir rohim,kami memohon doa dan restu untuk mengarungi laurtan ilmu dalam program sekolah penggerak ini.Semoga segalanya akan memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan pada umumnya,khususnya di SD Negeri III Kendit.
Jumat, 28 April 2023
WITIR..... KAU TERNYATA.....
"Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa sholat witir." (HR Bukhari Muslim).
Pada bulan Ramadhan biasanya kita melaksanakan shalat witir setelah shalat tarawih,padahal terkadang di antara kita masih ada niat menyempurnakan ibadah sunnah dengan " Qiyamul Lail " berupa shalat Tahajjud. Maka untuk hala yang demikian, sebagian pendapat ulama mengatakan, jika memang melaksanakan witir terlebih dahulu (seperti yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan) maka tidak perlu baginya untuk mengulang kembali sholat witir.
Mengulang sholat witir dihukumi tidak sah. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Syekh Ibrahim al Baijuri.
"Disunahkan menjadikan sholat witir pada sebagai akhir salat malam, berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim: "Jadikan sholatmu yang paling akhir di waktu malam berupa sholat witir” Apabila ia ingin melaksanakan sholat tahajud, maka sholat witirnya diakhirkan setelah tahajud. Namun, jika ia melakukan sholat witir lebih dulu kemudian baru melakukan sholat tahajud, maka dia tidak disunahkan mengulang sholat witir. Bahkan (Menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadis: "tidak ada pelaksanaan sholat witir dua kali pada satu malam." (Syekh Ibrahim al-Bejuri, Hasyoyah al-Baijuri, juz 1, hal. 132)
Membaca pendapat para alim ulama tentulah akan sampai pada satu kesimpulan yang sering dipopulerkan para pendakwah. Bahwa agama islam itu mudah dan memudahkan para pengikutnya, maka janganlah dipersulit
Rabu, 26 April 2023
KETUPAT
Umat Islam telah merampungkan hari raya atau Lebaran Idul Fitri. Namun demikian, nuansa dari lebaran masih demikian terasa. Apalagi sejumlah warga masih enggan kembali ke tempat kerja. Suasana kampung masih bernuansa lebaran, apalagi di sana sini masih beredar ketupat yang disajikan di tengah acara kumpul dengan keluarga.
Penggunaan istilah ketupat dalam lebaran ketupat tentu bukan tanpa filosofi yang mendasarinya, Kata “ketupat” atau “kupat” berasal dari istilah bahasa Jawa yaitu “ngaku lepat” (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan).
Prosesi ngaku lepat umumnya diimplementasikan dengan tradisi sungkeman, yaitu seorang anak bersimpuh dan memohon maaf di hadapan orang tuanya. Dengan begitu, kita diajak untuk memahami arti pentingnya menghormati orang tua, tidak angkuh dan tidak sombong kepada mereka serta senantiasa mengharap ridha dan bimbinganya.Ini merupakan sebuah bukti cinta dan kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya begitupun orang tua kepada anaknya. Prosesi ngaku lepat pun tidak hanya berkutat pada tradisi sungkeman seorang anak kepada orang tua, lebih jauh lagi adalah memohon maaf kepada tetangga, kerabat dekat maupun jauh hingga masyarakat Muslim lainya.Dengan begitu umat Islam dituntun untuk mau mengakui kesalahan dan saling memaafkan dengan penuh keikhlasan yang disimbolkan dengan ketupat tersebut. Ketupat menjadi simbol “maaf” bagi masyarakat Jawa, yaitu ketika seseorang berkunjung ke rumah kerabatnya nantinya mereka akan disuguhkan ketupat dan diminta untuk memakannya, apabila ketupat tersebut dimakan secara otomatis pintu maaf telah dibuka dan segala salah dan khilaf antar keduanya terhapus.