Dua jam di sekolah membuat mataku lelah dan sering tak terasa terpejam. Rasa kantuk pagi hari membuatku tidak nyaman, sehingga kuputuskan keluar dari area sekolah menuju koperasi guru. Lumayan karena di sana aku berkutat dengan kewajiban menyelesaikan kerja. Tiga jam kuhabiskan sampai pukul 12 siang. Kewajiban kerjaku telah diselesaikan dan mudah mudahan hasilnya minim kesalahan. Setelahnya kuputuskan pulang ke rumah karena percuma kembali ke sekolah karena sudah sampai waktunya pulang. Aku sempatlan merebahkan diri menghilangkan kepenatan. Mataku sempat terpejam sebelum dibangunkan paksa oleh istri karena harus setor badan ke sekolah. Dan saat itu cuaca sudah tidak karuan. Panas dan hujan saling bergantian. Cuaca pun dingin karena hujan agak deras disertai angin semilir berlarian. Ya, cuaca sore ini terasa amat dingin. Kulit dan tulangku seperti ditusuk tusuk rasa dingin berulang ulang. Aku tidak tahu ini hanya masalah cuaca atau juga karena faktor usia yang tidak lagi muda. Usiaku memang sudah lima puluh satu dan akan genap dalam hitungan beberapa hari lagi. Di usiaku yang sudah tua ini cuaca memang tidak bisa lagi kompromi. Sedikit basah saja sudah bisa membuat asma, sedikit angin saja kadang membuat kedinginan. Perasaan ini sebetulnya sudah lama kurasakan, tapi demi gengsi sering kuabaikan. Sejujurnya kalau lagi sendiri, aku sering merasa kedinginan. Dingin karena cuaca dan karena rasa sepi yang semakin menekan.
Sore ini terasa dingin. Melingkar di tempat tidur sambil berselimut tebal tak mungkin kulakukan. Ini masih sore belum menjelang malam. Tapi cuaca begitu dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar