Kamis, 23 Maret 2023

TERASA SULIT

Sore hari di hari pertama ramadhan 1444 Hijriyah iseng saya baca sebuah artikel islami di laman CNN Indonesia. Mulanya terasa malas, tetapi semakin lama saya semakin tertarik. Temanya kurang lebih adalah perihal masalah maaf memaafkan. Dimulai dari bahasan tentang sifat Allah yang Maha Pemaaf, anjuran untuk mau dan berani meminta maaf kepada orang lain apabila kita berbuat salah serta imbauan agar kita jangan pelit membuka pintu maaf jika ada orang lain meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya kepada kita. Dan semua itu dibungkus dengan nuansa bulan Ramadhan. 
Perihal Allah itu Maha Pemaaf itu tidak terbantahkan lagi. Allah akan memaafkan kesalahan atau dosa yang dilakukan oleh makhluknya apabila kemudian makhluk tersebut melakukan taubatan nasuuha. Selalu ada penekanan dalam kitab suci al Quran agar manusia selalu memohon ampunan atas segala dosa dosanya. Para ulama mengajarkan dalam bentuk kalimat istighfar yang gampang diingat dan diucapkan. Para ulama juga mengingatkan agar istighfar itu mesti diikuti dengan kemauan meninggalkan perbuatan dosa tersebut untuk selama-lamanya. Dan Al Quran menjamin Allah akan memberikan ampunan. 
Perihal meminta maaf dan memberi maaf tentu menjadi lebih sulit dibandingkan perihal yang pertama. Sebabnya adalah kedua perbuatan itu berhubungan dengan hati dan hati. Jika hatinya kasar, membatu ataupun sombong, InsyaAllah sulit melakukan kedua hal di atas. Tidak gampang meminta maaf atas kesalahan kita pada orang lain karena terkadang terhalang oleh rasa gengsi yang menjulang. Gengsi karena merasa lebih tua umurnya, lebih tinggi jabatannya, ataupun  lebih rimbun kebun, sawah dan kekayaan yang dimilikinya. Timbullah perasaan tidak pantas meminta maaf padahal jelas jelas ia telah melakukan kesalahan. Terasa berat juga memberi maaf kepada orang yang berbuat salah kepada kita. Okelah kalau nilai kesalahan yang diperbuatnya enteng enteng dan tidak membuat luka. Tetapi untuk sebuah kesalahan misalnya tuduhan akan perbuatan yang sebetulnya tidak kita lakukan, maka memberi maaf merupakan sesuatu yang maha berat. Apalagi jika kesalahan itu telah berhasil menumbuhkan rasa dendam. Maka memberi maaf menjadi sesuatu yang amat berat dilakukan. 
Bulan Ramadhan mengajarkan kita untuk meneladani sifat pemaaf yang dimiliki Allah. Mengajarkan kita untuk jantan mengakui kesalahan dan jangan meminta maaf atas kesalahan tersebut. Ramadhan juga mengajarkan agar kita membuka hati kita guna memberi maaf kepada orang lain yang secara jantan meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya kepada kita. Semoga hal ringan tapi berat ini bisa kita pelajari dan implementasikan dalam kehidupan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar