Sabtu, 08 Juli 2023

Berburu Haji Yang Mabrur

Di bulan  Dzulhijjah ini terdapat peristiwa besar yang amat dinanti oleh seluruh umat islam. Peristiwa itu berkait satu dengan yang lain dan insyaallah kedua adalah rangkaian ibadah yang dibentuk dan dijalin demikian indah oleh tiga insan mulia, yaitu Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar RA, dan Nabi Ismail AS. Keluarga mulia itu atas kehendak Allah SWT seperti memberikan garisan sejarah dan ibadah yang diminati seluruh umat islam di dunia. Ibadah Haji. 
Rangkaian ibadah haji telah lewat dan secara bertahap jamaah haji telah dipulangkan ke negara masing masing, tak terkecuali Indonesia. Jemaah yang telah sampai kembali di tanah, langsung ataupun tidak langsung kemudian memakai gelar haji atau hajjah di depan nama mereka. Meskipun pemberian nama haji ini tidak ada dasar hukumnya bahkan menurut sejarah hanya sebagai penanda, namun kesalahkaprahan itu terus berlanjut sampai dengan sekarang. Ada menggunakan nama haji tetap seperti nama dalam akte kelahiran, namun yang banyak adalah menggunakan nama baru ( hasil konsultasi dengan para pembimbing haji) sambil berharap kehidupannya akan " terbarukan " setelah pulang haji nanti. Semuanya berharap demikian. Dan yang paling diharapkan tentunya adalah haji yang mabrur. Berulang Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada balasan yang pantas bagi haji yang mabrur kecuali surga. Dan tidak ada makhluk di dunia ini yang tidak mendambakan surga. 
Predikat haji mabrur itu tentu misterius, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang bisa menilai kecuali Allah SWT. Ibadah haji itu pada akhirnya menjadi ibadah individual yang kadarnya sama dengan ibadah shalat xan ibadah puasa. Tidak ada yang bisa mengukur ketiganya, tidak ada yang bisa menakar ketiganya, tidak ada yang bisa menentukan diterima atau tidak ketiganya, kecuali Allah. Maka dengan menundukkan hati dan jiwa, mari jangan berhenti berharap semoga ibadah shalat kita, ibadah puasa kita dan terakhir ibadah haji yang dijalankan saudara saudara kita diterima dan diijabah oleh Allah SWT. Dan predikat haji mabrur itu pun dalam genggaman. Namun sekali lagi predikat haji mabrur itu tetaplah sebuah misteri yang tidak bisa ditentukan oleh manusia dan sejenisnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar