Sabtu, 29 Oktober 2022

BURUNG BURUNG SAWAH


Terlalu pagi. Embun saja belum kering. Angin saja masih terasa basah. Tapi engkau sudah bergerombol makan padi di sawah sawah petani. Seenaknya saja engkau makan bahkan dengan tega menyisakan ampas padi yang sudah kosong. Sekenyangnya saja engkau makan sampai tidak mengindahkan usaha petani yang merawat tanaman itu dari hari pertama sampai sekarang. Panen padi itu terancam gagal karena calon kandungan bijinya telah engkau hancurkan. 
Terlalu sore. Angin sudah mulai basah. Rasanya sudah dingin menusuk kulit dan tulang. Cuaca sekitar sudah mulai remang dan sebentar lagi tentu maghrib. Tapi engkau sungguh tak tahu diri. Tingkahmu semakin menggila. Engkau seperti tak mau pulang ke sarang. Masih bernafsu makan panen padi di sawah sawah petani. Membawa rombongan dalam jumlah besar engkau mengambil kesempatan ketika petani sudah lelah dan kemudian pulang. Seperti tidak perlu burung burung lain yang sudah siap siap tidur di kandang. Engkau bersama gerombolanmu tetap asyik makan dan makan. 
Ayolah burung burung. Hari kan sudah petang. Berhentilah makan dan cepatlah pulanglah ke sarang. Berhentilah di hari ini agar panen kami tak berkurang di kemudian hari nanti. 
Salam Literasi
Haidanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar