Sabtu, 08 Oktober 2022

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

Resume ke 20
Gelombang 27
Tanggal 5 Oktober 2022
Tema = Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Narasumber = Raimundus Brian Prasetyawan, S.
Moderator = Rosminiyati
Malam ini Rabu 3 Oktober 2022 kita memasuki pertemuan ke 20 Kelas Belajar Menulis Angkatan 27. Kelas yang diharapkan menjadi pembatas terseleaaikannya tugas membuat resume setiap pertemuan. 
Pertemuan malam ini dipandu oleh ibu Rosminiyati dengan tema yang semakin familiar di telinga para peserta yaitu Menerbitkan buku semakin mudah di Penerbit Indie. Narasumber nya juga amat akrab yaitu Raimundus Brian Prasetyawan, S. Pd atau lebih dikenal dengan Pak Brian. 
Salah satu kegiatan kelas BM ini adalah meluncurkan buku solo sebagai syarat kelulusan dan mendapatkan sertifikat bernilai 40 jam. Pada pertemuan sebelumnya ada *Penerbit Kamila Lamongan* ( *Pak Mukminin*) yang telah memperkenalkan penerbit tersebut sekaligus ketentuan yang dapat diikuti, ada juga *Bu Kanjeng* yang siap dengan Penerbit *Oase.* Bahkan, ada penerbit mayor -  *Penerbit Andi* - yang siap menampung karya buku Bapak/Ibu jika memenuhi syarat/ketentuan yang berlaku. 

Apa pun penerbitnya, yang terpenting untuk menerbitkan buku adalah menyiapkan naskah terbaik Bapak/Ibu.Karena pertemuan ini sudah *ke-20,* ada baiknya mulai menentukan judul dan _outline_ (daftar isi)-nya.Selanjutnya, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D Susanto dengan memaksimalkan penggunaan *KBBI* dan *PUEBI.*.Jika naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait *bentuk huruf, spasi, margin, _lay out,_ dll.

Narasumber malam ini adalah Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Silakan kunjungi profil beliau pada tautan berikut ini, dan
tinggalkan decak kagumnya di kolom komentar. 👇
https://www.praszetyawan.com/p/profil.html

Narasumber kali ini adalah sosok guru _blogger millennial_ nan ganteng ini lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan.Beliau adalah alumnus *Belajar Menulis PGRI gelombang 4* yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.

Seperti biasa, pertemuan malam ini dibagi menjadi 4 sesi: yaitu 1. Pembukaan 2. Pemaparan materi 3. Tanya Jawab dan 4. Penutup 

Banyak tantangan yang harus dilalui untuk bisa konsisten menulis resume di blog Butuh ketegaran dan ketabahan menghadapinya hingga sampai pada pertemuan yang ke 20.Malam ini pertemuan ke 20. menjadi syarat minimal membuat resume sampai 20 pertemuanJika tidak pernah putus membuat resume dari pertemuan 1 sampai malam ini, berarti sudah memenuhi syarat pertama. Sehingga bisa lanjut mengerjakan syarat ke 2 yaitu membuat buku solo

Para peserta berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Bapak/ibu menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut.Disisi lain mungkin ini pengalaman pertama peserta membuat buku,sehingga pertemuan malam ini diharapkan membantu peserta agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku. 

Sekarang ini akan semakin mudah karena sudah ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain lain. Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Hal ini memang dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku di pasaran.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.
Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut.Naskah pasti diterbitkan Proses penerbitan mudah dan cepat Proses menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun, tetapi kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja. Bukan bermaksud membandingkan Penerbit indie dan Penerbit mayor, tetapi setiap penulis perlu berhitung dengan tepat mempertimbangkannya secara matang.  Jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Suatu saat nanti akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie,maka tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.Misalnya Bu Aam, Bu Rita, Bu Ditta, sudah punya buku penerbit mayor. Bisa mencapai penerbit mayor, karena sebelumnya terbiasa rutin menulis dan menerbitkan buku di penerbit indie.  Leaimpulannya adalah ketika kemampuan menulis kita telah meningkat, barulah kita mencoba menerbitkan buku di penerbit mayor. 

Salam Literasi

Haidanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar